Pemkot Probolinggo lakukan tes orine para pejabatnya.
K0ta Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah kota Probolinggo dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) lakukan tes urine bagi para pejabat eselon 2 dan eselon 3 secara mendadak di luar ruang Sabha Bina Praja. Kegiatan itu untuk memastikan jika mereka terbebas dari narkoba dan sejenisnya. Pasalnya, cukup banyak kejadian yang terekspose di media para pejabat yang terlibat kasus pemakai barang haram tersebut.
Tim pelayanan medik dinkes sejumlah 6 orang menyediakan peralatan untuk tes urine tersebut. Sasarannya ada 50 orang, namun tampaknya baru diperoleh 35 orang. Wali Kota Probolinggo, Rukmini mendukung dan mewajibkan proses tes urine itu. Termasuk Sekda Johny Haryanto juga ikut melakukannya.
Adanya tes urine ini merujuk pada UU aparatur sipil negara (ASN) no 5/2014 maupun regulasi yang ada di Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN- RB). Kementrian menegaskan agar apparatus negara mengikuti tes urine untuk memastikan bebas dari narkoba.
Hasilnya tidak diserahkan langsung saat ini, namun akan diberikan kepada sekretaris daerah. Dan akan diumumkan dihadapan para pejabat eselon tersebut, serta mengetahui ibu wali kota pastinya. Hal ini diungkapkan dr Chusnul Jaqin tim medis dinkes, Selasa (29/11).
Untuk penanganan peredaran narkoba di kalangan siwa sebelumnya Dinas Kesehatan juga melakukan tes urine pada pelajar di sekolah-sekolah. Dalam tes urine tersebut, ada dua pelajar yang positif mengandung amfetamin. Namun, belum dipastikan apakah amfetamin itu terkandung dalam narkotika atau obat toko. [wap]
