Pemkot Surabaya Bakal Dapat Bantuan Mobil Damkar dari Kota Kochi

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya akan segera mendapatkan bantuan mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Kochi Jepang. Pembahasan bantuan mobil pemadam kebakaran tersebut menjadi salah satu oleh-oleh dari kunjungan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke Jepang pada pekan lalu.
“Di Jepang saya mampir ke Kochi. Salah satunya untuk menyampaikan tentang mobil pemadam kebakaran yang tidak terpakai,” ujar Wali Kota Tri Rismaharini kepada wartawan, Minggu (22/10).
Menurut Risma, meski sudah tidak terpakai, tetapi kondisi mobil kebakaran di Kochi masih sangat bagus. Ini karena frekuensi kebakaran di Kochi terbilang rendah. Terlebih jumlah penduduknya juga sedikit.
“Meski bekas tapi kondisinya masih bagus karena mereka jarang pakai. Karena di sana jarang sekali ada kebakaran. Selama lima tahun, ada yang (kilometer nya) masih di bawah 1.000 kilometer,” ujarnya.
Selain itu, dia juga melihat langsung bagaimana praktik pemadaman kebakaran petugas pemadam di Kochi. Menurutnya, dibandingkan dengan Kochi, petugas Damkar di Surabaya tidak kalah sigap.
“Melihat cara praktiknya mereka, anak-anak (petugas pemadam kebakaran di Surabaya) tidak kalah. Tetapi mereka tempat kerjanya sangat bersih,” sambungnya.
Pembahasan mobil pemadam kebakaran tersebut sekaligus menjadi tindak lanjut dari kerjasama antara Pemkot Surabaya dan Pemkot Kochi. Sebelumnya, pada 9 Juli 2017 lalu, Pemkot Kochi datang ke Surabaya terkait 20 tahun sister city di antara kedua kota. Kala itu, kedua pemerintah sepakat pada tahun ke-20, kerjasama akan semakin ditingkatkan dalam bentuk saling membantu.
Salah satunya, kebutuhan mobil pemadam kebakaran Kota Surabaya akan dibantu oleh Pemkot Kochi. Sebelumnya Pemkot Surabaya sudah pernah mendapatkan bantuan mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kobe.
Kepala Dinas PMK Chandra  Oratmangun menjelaskan wilayah manajemen kebakaran didukung dengan semakin banyaknya pos pemadam kebakaran. Ada 5 UPTD dan 15 pos pembantu. Serta, satu pos tambahan yang didirikan di kawasan Balai Pemuda.
Selain itu, Dinas Damkar tidak hanya memfungsikan sumur kebakaran yang jumlahnya mencapai 300 sumur aktif. Tetapi juga mengoptimalkan air sungai.
Agar penanganan kejadian kebakaran bisa lebih cepat, Dinas Damkar mengimbau masyarakat untuk bisa bersinergi dengan petugas bila terjadi kebakaran. “Ketika kejadian kebakaran, salah satu yang menghambat penanganan adalah warga yang berkerumun di dekat lokasi kebakaran untuk menonton. Termasuk juga adanya gapura dan portal yang menghambat masuknya mobilnya Damkar,” katanya. [dre]

Tags: