Pemprov Jatim Siap Ganti Biaya Kerusakan dan Perawatan Korban Kerusuhan

Sekretaris Daerah Prov Jatim Heru Tjahjono

Pemprov Jatim, Bhirawa
Peristiwa kerusuhan mengiringi laga semifinal Piala Gubernur antara Persebaya melawan Arema di luar venue pertandingan. Tawuran antar sporter Bonek mania dan Aremania tak terelakan meski panitia telah menggelar pertandingan tanpa penonton, Selasa (18/2).
Menanggapi peristiwa tersebut, Sekretaris Daerah Prov Jatim Heru Tjahjono mengungkapkan rasa keprihatinannya mewakili Pemprov Jatim. Menurutnya, semua proses penyelenggaraan Piala Gubernur dilaksanakan denga profesional
bersama Ass Prov PSSI Jatim dan penitia pelaksana. “Kami terus melakukan evaluasi dan kordinasi terkait penyelenggaraan Piala Gubernur. Termasuk untuk pertandingan final yang akan digelar” tutur Sekdaprov Heru ditemui di Gedung Negara Grahadi kemarin.
Sekdaprov Heru menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih berkordinasi terkait segala bentuk kerusakan dan korban yang diakibatkan atas peristiwa kerusuhan di Blitar. Namun, pihaknya memastikan jika ada kerusakan seperti tanaman, sawah, kebun serta warung yang mungkin belum terbayar akan ditangani Pemprov Jatim melalui Bakesbangpol. Sementara untuk perawatan jika ada korban luka-luka, biaya sepenuhnya akan ditanggung Pemprov Jatim. “Ada sepeda motor dan mobil yang terbakar. Tapi kita masih menginventarisir berapa jumlahnya,” ungkap Heru.
Lebih lanjut Heru mengungkapkan, pihaknya bersama PSSI dan panitia akan segera melakukan kordinasi. Khususnya dalam menyiapkan laga final Piala Gubernur. “Keputusan sebelumnya kalau yang menang Persebaya finalnya di Surabaya kalau yang menang Arema venue di Kanjuruhan. Belum tahu apakah akan di GBT atau lapangan lain, di sekitar Surabaya” ungkap mantan Bupati Tulungagung dua periode itu.
Sementara itu, Sekretaris Ass Prov PSSI Jatim Amir Burhanuddin menuturkan, peristiwa di luar pertandingan tidak termasuk domain PSSI. Sebab, panitia menggelar pertandingan di Blitar tanpa penonton atas rekomendasi Rakorpam. Hal itu agar pertandingan harus dilaksanakan dengan venue yang netral serta tanpa penonton. Artinya antisipasi dari panitia pelaksana sudah kita lakukan agar pertandingan tetap bisa dinikmati.
“Lantas bagaimana dengan sporter yang tetap datang? Kami sudah menyampaikan jauh hari bahwa pertandingan ini tanpa penonton dan ditayangkan secara live,” ungkap Amir. Pihaknya mengakui, bahwa resiko pertandingan di tempat netral akan sulit dikendalikan di luar stadion. “Namun, lagi-lagi kami harus mengikuti keputusan Rakorpam yakni netral tanpa penonton,” tutur Amir.
Disinggung terkait penentuan venue, Amir menegaskan, sejak awal manajer meeting venue hanya dua, yakni di Bangkalan dan Kanjuruhan. Sementara laga semifinal dan final akan ditentukan di salah satu venue berdasarkan pertandingan di masing-masing grup.
“Pada pertandingan kedua venue Malang yang lolos adalah Persija dan Arema. Sehingga pada pertandingan kedua Arema sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah semifinal. Bagaimana dengan venue A di Bangkalan, baru dapat ditentukan saat selesai pertandingan ketiga yang lolos di putaran semi final,” tutur Amir. Pada saat pertandingan selesai, lanjut dia, Madura selaku panpel di grup A menyatakan tidak siap. Maka panitia dari PSSI langsung menentukan bahwa venue semifinal ada di Kanjuruhan karena Bangkalan tidak bersedia.
Tapi rencana itu berubah setelah ada rekomendasi hasil Rakorpam di Polda untuk digelar di tempat netral tanpa penonton. [tam]

Tags: