Pemprov Siapkan Sembako Bagi Warga Jatim di Jabodetabek

Kalaksa BPBD Jatim saat menerima bantuan dari swasta di Gedung Negara Grahadi, Kamis (14/5).

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim terus mendistribusikan bantuan sembako ke berbagai wilayah di Jatim. Tidak hanya di wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sembako juga dikirim ke wilayah kepulauan. Bahkan, bantuan sembako juga akan dikirimkan ke warga Jatim yang berada di wilayah Jabodetabek.
Kalaksa Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono menjelaskan, pihaknya telah diperintah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menyiapkan sembako bagi warga Jatim di Jabodetabek. Data yang telah terkumpul ialah 1.600 paket. “Akan kita kirim paket sembako melalui jalur darat ke kantor perwakilan Jatim di Jakarta,” tutur Suban saat ditemui di Grahadi, Kamis (14/5).
Suban menegaskan, bantuan paket sembako yang telah terdistribusi di wilayah Jatim mencapai 50 ribu paket. Sementara yang akan didistribusikan ke Jakarta, selain sembako juga akan diberikan uang tunai Rp 200 ribu. “Sembakonya sendiri berisikan beras, minyak goreng, telur, dan mie instan. Selain itu Ibu Gubernur juga memberikan paket hand sanitizer, vitamin, masker dan tulisan do’a dalam dompet,” ungkap Suban.
Selain sembako, Suban juga menjelaskan terkait bantuan yang diberikan Pemprov Jatim juga dikucurkan berupa Bantuan Jaring Pengaman Sosial untuk seluruh kabuoaten/kota. Total anggaran yang disiapkan Rp 540 miliar. “Hari ini (kemarin) kita telah menandatangani MoU dengan delapan kabupaten di wilayah Bakorwil Bojonegoro. Di antaranya ialah Gresik, Kabupaten/ Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro,” tutur Suban.
Bantuan kepada masing-masing daerah yang telah melakukan MoU telah ditransfer sesuai jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dalam penyaluran bantuan pangan, Suban mengaku Sidoarjo mendapat alokasi tertinggi mencapai 65 ribu KPM dengan total nilai Rp 39 miliar, Gresik 35 ribu KPM dengan anggaran Rp 21 miliar dan Surabaya 45 ribu KPM dengan anggaran Rp 27 miliar.
“Yang paling rendah rata-rata Kota Madiun, Kota Blitar Kota Mojokerto Kota Kediri yang rata-rata mendapat 5 ribu KPM sehingga mendapat sekitar Rp 3 miliar,” kata dia. Jadi, lanjut dia, bantuan pangan tidak hanya diberikan ke wilayah PSBB, tapi seluruh Jatim karena semua wilayah juga terdampak. “Mudah-mudahan bantuan ini berkesinambungan, dari pusat ada, provinsi ada dan dari kabuoaten/kota juga ada,” pungkas Suban. [tam]

Tags: