Pemprov Tagih Janji BBPJN V Lebarkan Jalan Singosari-Karanglo Malang

(Macet Parah, 2019 Harus Dilebarkan)
Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas PU Bina Marga menagih janji Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V Surabaya, untuk melebarkan Jalan Singosari-Karanglo, Malang. Sebab jalan nasional yang panjangnya sekitar 3 kilometer untuk selalu menjadi langganan macet setiap hari karena hanya dua lajur.
“Saya baru saja melakukan koordinasi dengan BBPJN V Surabaya, untuk menagih janji pelebaran jalan Singosari hingga Karanglo, Malang. Saya tagih janji, karena sebelumnya sudah saya sampaikan permintaan untuk melakukan pelebaran jalan. Jadi kami usulkan untuk mengoptimalkan bahu jalan. Kalau bahu jalan dijadikan jalan, yang sekarang hanya dua lajur bisa menjadi tiga lajur,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot Sulistyo Hadi, dikonfirmasi, Minggu (5/11).
Menurut dia, usulan untuk melakukan pelebaran jalan tersebut telah dilakukan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo pada akhir 2016 lalu. Namun hingga 2018 ini masih belum ada realisasi pelebaran. “Pada 2017 dan 2018 kemungkinan belum jadi prioritas. Tapi pada 2019 nanti harus dilakukan pelebaran, karena macetnya sekarang sudah cukup parah. Apalagi, jika exit tol Pandaan-Malang di Karanglo sudah dioperasionalkan, macetnya bisa tambah parah,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jatim ini, jalan Singosari-Karanglo dekat Depo Bangunan macet parah, imbas kemacetannya bisa sampai Lawang, jika dari arah Surabaya. Sementara setelah Karanglo jalan menjadi lancar kembali. Untuk itu, pelebaran jalan harus segera dilakukan BBPJN V Surabaya, sebagai instansi yang mempunyai kewenangan untuk membangun jalan nasional di wilayah Jatim.
“Kita dari Pemprov Jatim siap melakukan fasilitasi untuk mempercepat pelebaran jalan itu. Seperti melakukan koordinasi dengan pihak-pihak vertikal. Sebab jembatan di Karanglo ada banyak utilitas-utilitas seperti kabel Telkom, kabel optik, pipa PDAM dan utilitas lainnya. Setelah saya cek, ada sekitar 10 utilitas dijalan tersebut,” ujarnya.
Mengoptimalkan bahu jalan Singosari-Karanglo itu, kata Gatot, tidak memerlukan pembebasan lahan. Sehingga jika pelebaran jalan itu dilakukan, tidak membutuhkan waktu lama. “Minimal, jika pelebaran jalan itu tidak dapat dilakukan, pelebaran jembatan Karanglo harus dilakukan. Karena jembatan itu sangat sempit dan menjadi penyebab utama macetnya jalan,” ungkapnya.
Sementara itu, adanya rencana pelebaran Singosari-Karanglo, Malang sangat disambut warga Malang yang bekerja di Surabaya, Doni. Menurutnya, jalan Singosari-Karanglo memang setiap hari selalu macet. Apalagi jika hari Sabtu atau Minggu atau hari libur macetnya sangat parah.
Pria yang bekerja di Surabaya yang tiap akhir pekannya selalu pulang ke Malang ini, berharap pemerintah segera melakukan pelebaran. “Kalau ada rencana pelebaran itu, saya setuju sekali. Sebab kalau Singosari-Karanglo macet, ekor kemacetannya bisa sampai Lawang. Parah sekali. Makanya kalau bisa secepatnya dilebarkan,” tegasnya. [iib]

Tags: