Pemuda Harus Ikut Pelopori Presiden Jokowi

Plh Bupati Malang DR H Abdul Malik saat sebagai Inspektur Upacara Peringatan Sumpah Pemuda Ke 87 di halaman Pendapa Agung Kabupaten, Jalan Merdeka Timur, Kota Malang

Plh Bupati Malang DR H Abdul Malik saat sebagai Inspektur Upacara Peringatan Sumpah Pemuda Ke 87 di halaman Pendapa Agung Kabupaten, Jalan Merdeka Timur, Kota Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan skill atau keahlian.
“Namun, pada sisi yang lain membawa dampak negatif. Yaitu, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya tanpa kita bendung dengan baik,” kata Pelaksana Harian (Plh) Bupati Malang DR H Abdul Malik, Rabu (28/10), seusai sebagai Inspektur  Upacara Peringatan Sumpah Pemuda Ke 87, di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Jalan Merdeka Timur, Kota Malang.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke- 87 tahun ini, lanjut dia, mengangkat tema Revolusi Mental Untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi yakni Satu Untuk Bumi. Sedngkan tema tersebut didasari atas keprihatinan yang mendalam terhadap dua hal. Yang pertama, berubahnya pola realisasi kemasyarakatan akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi. Dan yang kedua terkait fenomena pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) kita yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau Suistainability Development.
Sambutan yang kami sampaikan kepada peserta upacara atas sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, terang Malik, bahwa dengan gerakan Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo kita akan menemukan relevansinya. Sehingga hanya dengan pembangunan karakter kita bisa kuat,tangguh dan kokoh menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi.
“Melalui gerakan Revolusi Mental, kita berharap para pemuda Indonesia memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan-keputusan terbaik secara jernih sesuai dengan akal sehat mereka, tanpa harus tergantung dari kehadiran orang tua maupun negara di sampingnya. Dan saatnya kita memberikan pendampingan, fasilitasi, dan motivasi kepada mereka untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki,” lanjutnya.
Malik juga menjelaskan, sambutan yang disampaikan Menpora juga ditegaskan, terkait fenomena pengelolaan SDA kita yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan, Kita semua patut mengapresiasi dan meneladani langkah-langkah yang telah diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam menanggulangi musibah kabut asap. Sebab, ia menegaskan, Presiden dalam kesempatan itu turun langsung dalam penanggulangan bencana kabut asap, ke titik api disejumlah wilayah, yakni Kalimantan dan Sumatera.
“Ini menunjukkan tindakan seorang pemimpin yang patut kita banggakan dan kita teladani. Sehingga dengan peringatan Sumpah Pemuda kali ini, kita semua harus ikut tergugah dalam semangat kepeloporan pemuda untuk mengambil bagian dalam penanggulangan musibah kabut asap dan juga gerakan menjaga keseimbangan iklim melalui pengelolaan SDA yang bertanggungjawab dan berkelanjutan,” pungkas dia, saat mencuplik sambutan Menpora.  [cyn]

Tags: