Pencarian Bibit Kompetisi Keterampilan Tingkat Dunia Dimulai

Kreatifitas dan Kecepatan Jadi Kunci Kemenangan
Sebanyak 1.142 siswa peserta LKS SMK ke26 tingkat Provinsi Jatim bersaing memperebutkan tropi kemenangan untuk 51 bidang keahlian. Sebuah kompetisi yang cukup ketat karena diikuti hanya oleh siswa-siswa pilihan dari 38 kabupaten/kota se Jatim. Meski masing-masing siswa memiliki kemampuan yang sepadan, kreatifitas dan kecepatan menjadi indikator penentu kemenangan.
Kabid Pembinaan SMK Dindik Jatim Dr Hudiyono MSi menjelaskan, setiap peserta lomba akan menyelesaikan misi sebagaimana yang telah ditentukan. Kendati memiliki misi yang sama, indikator penilaian berupa ketepatan waktu dan kreatifitas siswa akan sangat menentukan. “Akan banyak karya yang dihasilkan dalam ajang lomba ini. Karya-karya tersebut akan tetap menjadi milik siswa dan sekolah,” terang Hudiyono.
Kreatifitas siswa dalam membuat karya, lanjut Hudiyono, diharapkan dapat dikembangkan menjadi sebuah usaha bersifat yang ekonomis. Baik dalam bidang teknologi,  bisnis dan manajemen, seni serta pariwisata. “Karya-karya siswa SMK ini bagus. Mereka bisa mengembangkannya menjadi sebuah produk ekonomi kreatif yang menjual. Animasi, merchandise, maupung rekayasa perangkat lunak,” terang Hudiyono.
Didik Dwi Prasetyo, salah satu juri bidang lomba desain animasi ini mengungkapkan, dalam bidang lomba tersebut siswa mendapat misi membuat delapan stiker animasi dalam waktu 18 jam dibagi tiga hari. Dari delapan stiker tersebut, masing-masing memiliki ekspresi perwajahan yang berbeda. Dari ekspresi itulah penilaian dilakukan. “Temanya ketokohan pahlawan Bung Tomo. Dari delapan ekspresi wajah, baik marah, semangat, atau senang akan dinilai sesuai prinsip-prinsip animasi,” tandasnya.
Stiker animasi ini, lanjut Didik yang merupakan dosen Universitas Negeri Malang sangatlah menjual. Para siswa bisa menawarkan karya terbaik mereka pada media sosial yang pasti membutuhkan stiker animasi.

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf
Terus Berinovasi dan Ciptakan Terobosan
Pengembangan SMK tidak lepas dari inovasi dan terobosan-terobosan yang dilakukan oleh pemerintah maupun sekolah. Inovasi tidak hanya menuntut pada siswa, pemerintah juga perlu melakukan inovasi baik dalam bentuk kebijakan maupun program kerja.
Sementara itu, terobosan perlu dilakukan dalam pendidikan kejuruan. Seperti halnya memberi tanggung jawab tambahan kepada SMK untuk terlibat dalam mengatasi masalah kemiskinan. “Tentu akan sangat besar manfaatnya jika setiap sekolah, SMK, itu memiliki tanggung jawab terhadap masalah kemiskinan. Satu sekolah sepuluh keluarga miskin saja sudah berapa banyak keluarga yang dientaskan,” ungkap Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf.

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman MM, MPd
Persiapkan Lulusan Berkualitas Dunia
Deretan prestasi yang telah diraih siswa SMK bukan semata-mata menjadi gengsi. Lebih dari itu, prestasi  merupakan salah satu upaya membangun kepecayaandunia usaha dan dunia industri sebagai user lulusan SMK. Karena itu, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim tidak semata-mata mengejar prestasi melainkan juga memperbaiki standar mutu SMK sesuai standar internasional.
“Standarisasi SMK Jatim dengan dunia internasional telah dimulai. Kerjasama dual system dengan standar Jerman, membangun konsep BLUD dengan SMK, serta penguatan sarana-prasarana sekolah,” tutur Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman. Orientasi prestasi maupun pengembangan SMK Jatim, lanjut Saiful, diarahkan pada standar internasional. [tam]

Tags: