Pendamping Keluarga di Sidoarjo dapat Pesan Khusus Kepala BKKBN

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat audensi dengan tim pendamping keluarga di Kab Sidoarjo. [alikusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, Senin (5/6) kemarin, memberikan pesan khusus kepada para pendamping keluarga di Kabupaten Sidoarjo. Agar anak-anak yang dilahirkan di Kabupaten ini tidak sampai banyak yang mengalami kasus stunting.

Menurut dirinya ada tiga penyebab kasus stunting. Pertama, anak yang dilahirkan kurang asupan dan ASI-nya kurang cukup. Kedua, pola asuh yang tidak baik. Ketiga, anak tidak diimunisasi. Akibatnya anak sering sakit-sakitan.

Kerugian apabila anak terlanjur stunting, lanjut Hasto, akan dapat mengakibatkan tinggi badan anak kurang maksimal, otak anak kurang cerdas, hingga imunitas tubuh turun.

Dirinya mengilustrasikan, bila anak sampai tumbuh menjadi pendek, maka kemungkinan ia tidak akan bisa ikut kompetensi di suatu lembaga yang mengharuskan maksimal tinggi badan. Kemudian juga, apabila otak anak tidak cerdas, maka tentu saja tidak bisa berkembang dan tidak dapat berprestasi di dunia akademis.

“Kalau sampai terlanjur stunting dan tidak diobati itu, jelas sangat rugi sekali. Baik anak, keluarga, bangsa dan negara,” kata Hasto, yang hadir di Pendopo Delta Nugraha Kabupaten Sidoarjo, untuk melakukan audiensi langsung dengan tim pendamping keluarga di kabupaten Sidoarjo.

Kemudian, anak- anak penderita stunting pun, saat memasuki usia 40 tahun, didalam badannya banyak di gerogoti bermacam-macam penyakit. Misalnya darah tinggi, jantung, diabetes dan lainnya.

Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi mengatakan, dalam kesempatan itu mengakui kalau angka kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan, dari 14,8 persen menjadi 16,1 persen pada saat ini. Data tersebut berasal dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 lalu.

Karena itu Pemkab Sidoarjo saat ini, menurutnya, terus mendorong penurunan angka stunting kepada semua lini masyarakat. Salah satunya terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan hidup sehat.

“Yang kita pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya agar semua anak-anak di Kabupaten Sidoarjo bisa lahir dan tumbuh sehat,” katanya.

Dirinya sempat menambahkan, kalau penyebab kasus Stunting, bukan hanya soal makanan dan pola asuh yang buruk saja, namun juga dari kebersihan lingkungan atau sanitasi yang ada. (kus.gat)

Tags: