Pengadaan Beras Bulog Kab.Mojokerto Terhalang Hujan

RaskinKab Mojokerto, Bhirawa
Tingginya intensitas hujan tahun ini dikhawatirkan membuat pengadaan puluhan ribu ton gabah kering Bulog Sub Drive Surabaya Selatan, di Mojokerto tersendat. Hingga memasuki bulan ke empat, Bulog setempat baru berhasil mengakusisi 15 ribu ton dari target 70 ribu ton kebutuhan gabah untuk stabilitas pangan nasional. Padahal, curah hujan terus tinggi meski sudah memasuki Bulan April.
”Sejak awal pengadaan Maret bulan lalu, baru terpenuhi 15 ribu ton. Sisa waktu yang ada dioptimalkan untuk kejar target 70 ribu ton untuk stabilitas kebutuhan pangan nasional,” terang Kasub Bulog Drive Surabaya Selatan, Budi Ganefiantara, Selasa (14/4) kemarin.
Untuk mendorong proyek ini, pihak Sub Bulog menerjunkan puluhan Satgas pengadaan untuk menawarkan pembelian lewat para mitra kerja seperti penggilingan padi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Para Satgas itu diterjunkan ke kantong-kantongi produksi beras di wilayah Kec Ngoro, Dlanggu, Mojosari, dan Kec Puri. Sedang di Jombang fokus pengadaan berada disentra beras di wilayah Kecamatan Kesamben. ”Kami buka kran-kran pembelian di daerah kantong beras dengan harga kering giling Rp4.650,” tambah Budi.
Soal anomali cuaca, Budi optimis pihaknya bisa mengejar target pengadaan dengan sisa waktu yang ada. ”Mumpung masih lama kami akan mendatangi mitra kerja kami. Sebab, kami hanya bisa pengadaan pas musim panen seperti ini saja,” tambahnya.
Persoalan cuaca ini berpengaruh terhadap jumlah pengadaan. Sebab, pihak Bulog hanya membeli gabah kering petani dengan kadar kekeringan 30. Dan untuk itu butuh proses pengeringan yang panjang dan didukung panas yang memadai. Padahal, saat ini cuaca kerapkali mendung dan hujan.
Disinggung soal kebutuhan beras di Mojokerto dan Jombang, Budi mengatakan relatif kecil. Menurutnya, kebutuhan beras di kedua daerah itu berkisar 24 ribu per tahun. Dari pengadaan ini, nantinya akan disimpan di dua gudang Bulog di Mojokerto selebihnya di lima gudang di Jombang. [kar]

Tags: