Penghujan,Warga Gunung Wilis Didesak Waspada

Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos (tiga dari kanan) bersama jajaran Forpimda Kab. Madiun  ikut melakukan kegiatan BST di Desa Ngranget pengaspalan jalan desa, Rabu (13/4). [sudarno/bhrawa]

Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos (tiga dari kanan) bersama jajaran Forpimda Kab. Madiun ikut melakukan kegiatan BST di Desa Ngranget pengaspalan jalan desa, Rabu (13/4). [sudarno/bhrawa]

Kab. Madiun, Bhirawa
Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos menegaskan, saat ini sedang mengalami musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Untuk itu dihimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Banyak hal yang mungkin akan terjadi pada saat musim penghujan seperti ancaman penyakit demam berdarah dan diare serta kemungkinan terjadinya bencana alam.
Untuk mencegah berkembangnya nyamuk demam berdarah masyarakat hendaknya melaksanakan 3 M (Mengurastempat air, Menutup tempat air dan Mengubur barang bekas yang dapat digunakan untuk bertelur dan berkebangnya nyamuk). Demikian halnya dengan penyakit diare. Biasanya pada musim penghujan dan musim buah seperti banyak sekali lalat berterbangan yang bisa menjadi penyebab penyakit diare.
“Karena kedua penyakit  DBD (Deman Berdarah dan Diare) ini kalau terlambat penangannya bisa berakibat fatal, apabila ada anggota keluarga kita yang sakit dangan suhu badan tinggi hendaknya segera dibawa kedokter, puskesmas, atau rumah sakit terdekat untuk mengetahui penyebabnya dan diberikan obat yang tepat,”kata bupati Madiun, Muhtarom pada kegiatan Bhakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Ngranget Kecamatan Dagangan Kab. Madiun, yang lokasinya di lereng gunung Wilis sebelah barat, Rabu (13/4).
Bupati Muhtarom juga mengiiformasikan, tanah lereng gunung Wilis usianya sudah tua, pada saat musim penghujan seperti saat ini sangat rawan terjadi bencana alam tanah longsor/banjir bandang. Untuk itu, dihimbau agar masyarakat senantiasa menanam tanaman keras untuk menjaga kelestarian lingkungan/tanah lereng gunung Wilis.
“Karena tanaman keras selain bias menjadi perekat tanah yang sudah tua juga bisa menjadi sumber mata air untuk kelangsungan hidup anak cucu kita.  Dan pada saat terjadi hujan lebat hendaknya masyarakat selalu waspada dan memperhatikan peringatan yang diberikan oleh petugas. Apabila dirasa akan terjadi bencana alam, segera keluar rumah mencari tempat berlindung yang aman untuk diri dan keluarga. Kita tinggalkan sejenak harta benda kita, karena keselamatan jiwa keluarga kita lebih penting,”papar Muhtarom menyarankan.
Dibidang pertanian Bupati Muhtarom, menghimbau agar petani Kab. Madiun berwawasan bisnis, cari potensi pertanian yang benar-benar dibutuhkan sehingga saat panen mempunyai nilai jual yang tinggi. Jangan menjual hasil panen saat panen raya karena dipastikan harga turun. Karena curah hujan tinggi, maka dimungkinkan terjadinya hama tanaman, untuk itu petani harus hati-hati dan kepada PPL diminta untuk turun kesawah, ikut memantau hama tanaman dan juga ketersedian/distribusi pupuk bersubsi di kios atau distributor pupuk ditekankan agar menjual pupuk sesuai RDKK nya.
“Ya, pokoknya jangan melayani yang tidak masuk RDKK karena hal itu akan memuncul kanmasalah dan timbul kesan pupuk hilang dari pasaran atau langka. Kalau ada kios/distributor nakal tentunya akan ditindak tegas,”ungkap bupati mmenghimbau.
Kegiatan BST di Desa Ngranget berlangsung selama 2 hari (Sewlasa dan Rabu 12 dan 13/4) melaksnakan berbagai kegiatan yaitu : Olahraga Bolla Volly bersama masyarakat dan TP PKK Desa Ngranget, , Sarasehan, Mengunjungi warga kurang mampu dan sedang sakit, Kerja Bhakti pengaspalan jalan, Pelayanan Administrasi (KTP, KK, Akte Kelahiran, SIUP, Perpanjangan SIM, Pajek Kendaraan, Pelayanan Kesehatan, Donor Darah, Pemasangan Alat Kontrasepsi, Pasar Murah, Pelayanan kesehatan dan Inseminasi Buatan (IB) ternak, Pusyandu, Pelatihan Pembuatan Kue dan lain-lain. Kesempatan itu, bupati juga memberikan berbagai bantuan berbagai jenis kepada warga kurang mampu. [dar]

Tags: