Pengurus Wilayah Ansor Pilih Netral di Pilgub Jatim

Abid Umar Faruq

Surabaya, Bhirawa
Pengurus Wilayah (PW) Ansor Jatim tetap komitmen tidak dukung mendukung alias netral di Pilgub Jatim 2018. Hal ini sesuai hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)pada 15 Januari 2018 di kantor PP Ansor.
“Di Rakornas PP (Pimpinan Pusat) Ansor tidak diperkenankan dukung mendukung pasangan calon. Ini sesuai dengan kittah NU, tidak ada yang dukung mendukung Pilpres, Pilkada, Pilgub dan sebagainya,” tegas Sekretaris PW Ansor Jatim Abid Umar Faruq usai menghadiri Rakercab PC Ansor Surabaya di Hotel Sheraton, Minggu (11/2).
Pria yang akrab dipanggil Gus Abid ini mempersilakan memakai ornamen lain, jika ingin memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon. Mengingat setiap warga negara berhak memilih dan dipilih. Meski demikian, Gus Abid memastikan dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari politik.
“Ansor di masa modern pasti akan berpolitik. Kita tidak antipati politik karena kehidupan sehari tidak bisa lepas dari politik. Tentukan harga saja pakai politik,” tutur mantan menantu Ketua PWNU Jatim KH Muttawakil Alallah itu.
Mantan Kasatkowil Banser Jatim itu menjelaskan, meskipun ada kader yang maju Pilgub Jatim, Ansor menyerahkan kepada masing-masing individu. Mengingat atas nama organisasi, Ansor tidak boleh memberi dukungan kepada pasangan calon. Begitu juga halnya ada isu PW Ansor mengeluarkan surat rekomendasi untuk mendukung salah satu pasangan calon.
“Tidak ada surat dukungan, saya tidak tanda tangan surat itu,” paparnya.
Ansor siap menerima silaturahim untuk semua pasangan calon kepala daerah. Karena Ansor milik umum, sehingga siapa saja boleh silaturahim.
“Kita buka semua, tidak hanya Gus Ipul (Saifullah Yusuf) atau Khofifah, kita bebas. Terkait dukungan nanti dulu. Ansor ini kaya kolam renang yang bisa masuk harus bayar tiket dulu,” pungkasnya.
Gus Abid berharap agar Pilgub Jatim nanti berjalan aman, sejuk dan bisa menghadirkan pimpinan yang baik. Mengingat Gus Ipul dan Khofifah keduanya merupakan kader NU terbaik. Jatim membutuhkan pemimpin yang bisa meningkatkan taraf hidup agar lebih baik, sehingga dapat melanjutkan program Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. [cty]

Tags: