Penyakit TBC di Mojokerto Terus Meningkat

penyakit-tbc(Masyarakat Diminta Waspada)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Kesehatan Kota Mojokerto tengah mewaspadai tren kenaikan jumlah penderita TBC (Tubercolosis). Sebab, penyakit menular ini seringkali meningkat statusnya menjadi TBC kebal obat yang disebut MDR (Multiply Drugs Resistant). Untuk itu masyarakat harus lebih waspada dan memahami cara pengobatan maupun penyebaran penyakit TBC
Kepala Dinkes Kota (DKK) Mojokerto, Christiana Indah Wahyu mengatakan, sepanjang tahun ini sudah ada 72 warga yang terjangkiti penyakit TBC. Pihaknya merasakan kondisi itu bisa meningkat tajam mengingat pantauan di lapangan atas pola hidup masyarakat. “Trennya naik. Ini tidak bagus. Apalagi TBC tergolong penyakit menular,” kata Indah Wahyu, Senin (21/11) kemarin.
Dijelaskan Indah, upaya menekan kenaikan penyakit TBC tengah jadi fokus pihaknya. Identifikasi seluruh penderita kini telah dilakukan. Atensi nya kini ditingkatkan pada pengawasan penderita.
“Artinya penderita harus rajin minum obat secara terus menerus hingga 6 bulan. Kemudian terus kontrol ke tempat layanan kesehatan. Itu agar pengawasan dan penanganan nya tepat,” beber Indah.
Pihaknya mengindikasikan ada kecenderungan penderita TBC meningkat statusnya pada kasus yang tak terkontrol dan penanganan yang tepat. “Keteraturan minum obat itu penting. Karena kalau tidak, tingkat penyakitnya bisa naik menjadi MDR (Multiply Drugs Resistant). Dimana penderita jadi kebal obat,” imbaunya.
Fase kebal terhadap obat, lanjut Indah, menyebabkan kuman penyakit reaktif. Kondisi tersebut bisa mengancam penderita TBC. “Sudah ada dua kasus yang meninggal karena sudah masuk status MDR,” sebut Indah.
Untuk itu, pihaknya menghimbau penderita agar menjaga pola hidup sehat. Bagi penderita dalam masa pengobatan agaknya harus lebih steril. “Kebiasaan meludah di sembarang tempat harus dihindari karena penyakit yang dibawa ini bisa menular ke orang lain. Dan menimbulkan kasus penyakit di organ lain,” imbauannya.
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN), pihaknya menggelontor program aplikatif ke masyarakat melibatkan peran organisasi profesi bidang kesehatan. Pada penderita TBC diajak rutin periksakan kondisi kesehatan. Sedang, beragam kegiatan menyasar kesehatan gigi anak, diabetes, sampai jantung dilakukan sebulan terakhir ini. [kar]

Tags: