Perbaikan Server Pusat Tunda UNBK Satu Jam

Peserta UNBK di salah satu SMP di Surabaya, meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan temannya sembari menunggu proses perbaikan server selesai, Senin (23 april). [diana rachma]

Listrik Padam Akibat Travo Meledak
Surabaya, Bhirawa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menunjukkan ketidaksiapannya dalam menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ini ditunjukkan dengan adanya perbaikan server pusat di hari pertama pelaksanaan UNBK jenjang SMP, Senin (23/4).
Perbaikan tersebut otomatis mengganggu pelaksanaan UNBK yang dialami sejumlah sekolah di Surabaya. Di antaranya SMP 17 Agustus (Untag) dan SMPN 6 Surabaya. Diungkapkan Kepala SMP Untag Wiwik Wahyuningsih, terjadinya gangguan server berasal dari pusat. Peristiwa tersebut terjadi saat sesi pertama berlangsung. Di sesi pertama waktu pengerjaan soal siswa molor. Siswa baru bisa mengerjakan pukul 08.50 WIB dari jadwal yang seharusnya dimulai pukul 07.30.
“Tadi sempat ada kendala, sistem online tiba-tiba offline. Namun kendalanya tidak dari kita tapi dari pusat sedang ada maintenence” ungkapnya.
Wiwik menjelaskan, jika semula server bisa digunakan dengan baik. Peserta bisa login dengan menggunakan nomor peserta dan kata sandi yang diberikan panitia. Namun, beberapa menit kemudian, server mengalami gangguan kembali.
“Panitia dan pengawas ujian mencoba menenangkan siswa, agar tidak panik atau khawatir dengan adanya gangguan server ini. meski terjadi gangguan, panitia tetap memberikan waktu dua jam untuk mengerjakan soal ujian” pungkasnya.
Sementara itu. Kepala SMP Negeri 6 Surabaya A. Sya’roni mengungkapkan jika terjadinya gangguan server hanya dirasakan di beberapa ruang UNBK di sekolahnya. “Ya, sempat terjadi gangguan server. Namun tidak semuanya mengalami server down” tuturnya.
Beberapa ruang UNBK yang mengalami gangguan server, lanjutnya, yaitu ruangan satu, dua, tiga dan empat. Sementara pada ruangan lima dan enam, UNBK berjalan lancar tanpa ada gangguan server. Terkait dua ruangan UNBK yang tidak mengalami gangguan server, roni sapaan akrab A. Sya’roni berdalih jika, keadaan tersebut tergantung pada penggunaan jaringan UNBK di sekolahnya.
“Kami sih nggak tahu pasti kenapa. Mungkin karena jaringan yang nyambung di indihome agak lemot itu yang malah tidak mengalami gangguan. Sementara, yang kecepatannya tinggi mengalami gangguan server” jelasnya
Berbeda dengan SMP Untag dan SMP Negeri 6 Surabaya yang mengalami gangguan server, SMP Muhammadiyah 17 Surabaya tidak mengelami gangguan server seperti yang dirasakan dua sekolah tersebut. Kepala SMP Muhammadiyah 17 Surabaya Azzam Nuri menuturkan, jika dalam pelaksanaan UNBK di sekolahnya tidak mengalami gangguan server. Hanya saja, ia mengakui ada keterlambatan rilis token sekitar 15 menit.
“Kami tidak ada masalah gangguan server. Hanya saja, kemunculan token terlambat sekitar 15 menit dari waktu yang sudah ditentukan panitia, yaitu 08.00” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan menjelaskan, maintenance server pusat memang membuat UNBK sesi pertama molor dari jadwal. Tapi, perbaikan ini tidak berarti server berhenti total seluruhnya. Segala proses tetap berjalan, meski agak lambat. “Ini yang membuat sesi pertama dimulai dengan variasi. Ada yang molor 30 menit, tapi paling lama satu jam,” katanya.
Ikhsan menegaskan, setelah sesi pertama selesai, sesi selanjutnya berjalan lancar tanpa ada gangguan yang berarti. Siswa yang mengikuti ujian di sesi kedua dan ketiga dipastikan tidak akan kehilangan waktu. “Otomatis semua waktu akan menyesuaikan. Tiap sesi tetap mendapat alokasi waktu dua jam,” ungkap mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengapresiasi langkah sekolah yang mampu mengondisikan siswa agar tidak panik selama menunggu perbaikan server. Itu terlihat saat dirinya mengunjungi SMPN 22, SMPN 21, dan SMP PGRI 64. “Karena sifatnya gangguan ini secara nasional, sekolah belum bisa memulai UNBK sesi pertama sesuai jadwal,” ujarnya.
Oleh pihak sekolah, lanjut dia, siswa diminta tenang karena tidak akan mengurangi waktu ujian. Apalagi, secara teknis, UNBK ini hampir sama dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang sudah diikuti siswa 9 hari sebelumnya. “Surabaya sudah menginjak tahun ketiga dalam menyelenggarakan UNBK. Berbagai kendala seperti kabel lepas, komputer eror, sudah tidak ada lagi,” terangnya. Dia pun berharap hasil UNBK SMP di Kota Surabaya masuk lima besar di tingkat Provinsi Jatim.

Trafo Meledak, Listrik Padam
Selain server pusat yang mengalami perbaikan, ada juga sekolah di Surabaya yang mengalami listrik padam menjelang UNBK dimulai. Itu terjadi di SMP Al Jihad yang berada di Jl. Kalibokor II No.35A, Pucang Sewu. Listrik padam karena trafo milik PLN di kawasan itu meledak setelah diguyur hujan deras.
Kepala SMP Al Jihad Muhammad Usman mengatakan, beberapa guru datang ke sekolah pukul 05.30 WIB. Saat itu diketahui listrik di kawasan tersebut padam. Padam sejak pukul 05.00 WIB. Pihaknya kemudian menghubungi Dindik Surabaya dan PLN Ngagel untuk memberitahukan masalah trafo. “Diusahakan PLN untuk mengganti trafo. Tapi, jam 8 trafo itu baru sampai Jemursari,” ungkapnya. Kondisi ini juga dipantau pihak Dindik Surabaya.
Menurut Usman, pukul 08.30 WIB genset keliling yang disediakan Pemkot Surabaya untuk menjaga kelancaran UNBK tiba di sekolah. Sekolah kemudian menyiapkan kabel-kabel panjang untuk menjangkau genset. Sebab, ruang ujian berada di lantai 2. Karena tidak mencukupi, akhirnya memakai listrik. “Pukul 08.45 WIB listrik nyala. Saat kami coba, listrik tidak kuat nyala atau jeglek,” katanya.
Saat diperiksa teknisi PLN ternyata ampere di sekolah tersebut terlalu kecil. Kekuatan sekolah hanya 6 ampere, namun saat digunakan UNBK melebih 6 ampere. Akhirnya, penggunaan listrik di MI Al Jihad yang masih satu gedung dengan SMP dikurangi. “Kami mulai sesi pertama pukul 10.45 WIB. Di sini mengadakan UNBK satu sesi dengan 14 siswa,” pungkasnya. [tam.ina]

Tags: