Perbaiki Sosial Ekonomi Warga Pasca Bencana

Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi Pasca Bencana di BNPB, Siswanto Budi Prasojo (kanan) memberikan pengarahan kepada perwakilan BPBD dalam Bimtek yang digelar di Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi membuat banyak daerah terkena bencana banjir dan tanah longsor. Kondisi ini menuntut banyak pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan melakukan pemulihan ekonomi masyarakat terkena bencana.
Bertempat di Hotel Amarta Hill Kota Batu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Sosialisasi Program Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi Pasca Bencana, yang diikuti 18 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota/ Kabupaten di Indonesia.
Ketika masyarakat mendengar ada daerah terkena bencana alam, asumsi mereka adalah banyak bangunan fisik seperti rumah, jembatan, jalan yang rusak. Dan untuk menjadikan kondisi normal lagi, kita harus memperbaiki sarana dan prasarana fisik yang rusak tersebut.
“Ternyata tidak itu saja yang harus mendapatkan perhatian kita. Masih ada aspek lain yang perlu kita perhatikan agar warga terdampak bencana bisa kembali hidup normal,” ujar Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi Pasca Bencana di BNPB, Siswanto Budi Prasojo, Selasa (7/3) kemarin.
Ia mengingatkan, ketika bencana terjadi tidak hanya sarana dan prasarana saja yang rusak. Bisa jadi tempat usaha atau tempat mencari penghasilan yang ikut rusak. Akibatnya, pasca bencana terjadi, warga terdampak bencana tidak lagi memiliki mata pencaharian. Dengan kata lain, walapun sarana dan prasarana telah diperbaiki bukan menjadi jaminan bagi warga untuk bisa kembali hidup normal.
Dengan latar belakang ini, BNPB mengumpulkan BPBD di Indonesia untuk mendapatkan sosialisasi Program Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi di Wilayah Pasca Bencana. Ada 18 perwakilan BPBD di Kota/ Kabupaten yang ikut sosialisasi ini, mulai Pemda di Jawa hingga Pemda Bengkulu dan Pemda Lampung.
Dalam pemulihan sosial ekonomi warga pasca bencana, tentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Baik untuk memperbaiki tempat usaha seperti toko, pasar, dll hingga penyediaan dana untuk modal awal.
“Atau bisa juga modal untuk memperbaiki sawah mereka yang rusak diterjang banjir,”tambah Siswanto.
Dan terkait penyediaan dana untuk melaksanakan program ini, BNPB ataupun BPBD masih mengandalkan anggaran APBN dan APBD. Selain itu CSR juga tidak menutup kemungkinan ikut dijadikan sumber dana.
Khusus penanganan bencana di Kota Batu, BPBD Kota ini akan memberikan bantuan kepada warga berupa pipa dan sembako. Karena seringkali bencana yangterjadi adalah banjir, sehingga pipa bisa digunakan untuk saluran air ke rumah-rumah yang rusak akibat diterjang banjir.
“Pipa untuk menyalurkan air ke rumah-rumah banyak rusak akibat banjir. Warga membutuhkan kembali pipa tersebut dan kami sudah memberikan bantuan. Jadi penanganan banjir ini sudah final,” ujar Kepala BPBD Kota Batu Sasmito.
Sedangkan untuk lahan pertanian, kata dia, tidak ada yang berdampak akibat banjir tersebut. Jika sebelumnya air menggenangi sawah atau lahan pertanian, air sudah surut dan tanaman masih bisa diperbaiki lagi. [nas]

Tags: