Perbaiki Tanggul Wedok Candi Tunggal yang Jebol, Banjir Meluas ke 4 Kecamatan

Luapan air Bengawan Solo membuat banjir semakin meluas. (alimun hakim/ bhirawa).

Lamongan, bhirawa
Hujan deras yang mengguyur kota Lamongan selama sepekan membuat debit air bengawan solo meluap dan banjir yang meluas.

Akibat dari luapan air bengawan solo, Tanggul Wedok yang berlokasi di Desa Kuluran dan Desa Canditugal, Kecamatan Kalitengah, Lamongan mengalami jebol.

Saat ini, Personil BPBD dibantu anggota TNI, Polri dan masyarakat melakukan berbagai langkah cepat untuk melakukan perbaikan hingga mengantisipasi agar penggerusan tanggul tidak semakin meluas.

“Hari ini kita telah berkoordinasi dan langsung melakukan perbaikan tanggul. Kami bergrotong royong menanggulangi tanggul yang mengalami sliding ini,” ungkap Pj Danramil 0812 /21 Kalitengah, Peltu Masudi, Rabu (13/3).

Para personil gabungan terlihat bekerja bakti memperbaiki tanggul yang tergerus air dengan memasang terpal, bambu yang ditancapkan di bibir tanggul. Setelah itu bibir tanggul diperkuat dengan gedhek (anyaman bambu) untuk menutup kebocoran.

Di titik tanggul yang sudah dipasang gedhek dan bambu itu kemudian dipadatkan dengan karung yang diisi tanah sebagai penahan agar longsoran tidak semakin meluas.

Dalam hal ini kami juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap mewaspadai tanggul yang baru selesai ditangani tersebut. Karena sejumlah titik tanggul lainnya yang juga butuh perhatian. “Kita dan warga harus rajin patroli tanggul. Apalagi ada tanda-tanda air Bengawan Solo terus naik, karena diguyur hujan, ” katanya. .

Penanggulangan tanggul harus dilakukan untuk menghindari banjir yang bisa menambah beban masyarakat terdampak. Diinformasikan, tanggul di sisi kanan kiri Bengawan Solo di wilayah Lamongan memang rawan tergerus dan perlu diwaspadai.

Masyarakat yang berdomisili tidak jauh dari Bengawan Solo, juga diminta lebih aktif dan cepat tanggap untuk menginformasikan kepada petugas jika mendapati tanda – tanda akan kerusakan tanggul.

Sementar itu, ntuk pantauan Ketinggian Air Bengawan Solo sementara mencapai 4,50 M, artinya saat ini statusnya sudah siaga merah.

Banjir luapan Bengawan Solo di Lamongan terus meluas. Data terbaru BPBD menyebutkan bahwa banjir yang terjadi karena tingginya debit air Bengawan Solo itu sudah melanda 4 Kecamatan di Lamongan.

Semula, banjir akibat luapan Bengawan Solo hanya melanda 3 Kecamatan yakni Babat, Laren, dan Maduran, kini bertambah 1 kecamatan lagi yakni Kecamatan Glagah.

“Data terbaru menunjukkan jika banjir yang terjadi akibat luapan Bengawan Solo di Lamongan telah terjadi di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Babat, Laren, Maduran, dan Kecamatan Glagah,” kata Kalaksa BPBD Lamongan Joko Raharto.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Laren di mana di kecamatan ini ada 9 desa yang terimbas luberan air dari Bengawan Solo, yakni Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Siser, Mojoasem, Pesanggrahan, Keduyung, Duri Kulon, dan Desa Centini. Di 9 desa ini, ada 209 rumah warga dilanda banjir setinggi 20-55 cm.

“Di Kecamatan Laren, banjir juga merendam jalan lingkungan dan pemukiman,” ujarnya. [yit.aha.gat]

Tags: