Peringati Asyura, Desa Kemaduh Nganjuk Santuni Yatim Piatu

Kepala Desa Kemaduh Agung Supriyadi membagikan santunan kepada anak yatim piatu di desanya.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Kegiatan yang sering dilakukan oleh umat Islam dalam melakukan perbuatan yang mendatangkan banyak ganjaran adalah pada waktu datangnya hari Asyura’. Dimana pada bulan Muharram terdapat satu tarikh yang dianggap sangat istimewa yaitu 10 Muharram.
Hal ini dikarenakan banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting diantaranya taubatnya Nabi Adam AS yang akhirnya kembali suci, turunnya kitab Taurat kepada Nabi Musa AS dan sampai pada kejadian lainnya yang dianggap sangat istimewa bagi umat Muslim.
Banyaknya peristiwa dan kejadian penting dalam kalender Islam, sehingga menggugah warga Desa Kemaduh kecamatan Baron Nganjuk untuk melakukan giat santunan anak yatim yang diadakan di balai desa Kemaduh .
Dengan kesadaran yang tinggi dari perangkat desa, petugas kesehatan yang bertugas di desa Kemaduh dan masyarakat yang berekonomi baik yang setiap bulannya mau menyisihkan sebagian pedapatannya untuk berbagi kebahagian dengan orang fakir dan anak yatim.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Desa Kemaduh Agung Supriyadi, acara yang diselenggarakan warga Desa Kemaduh tidak lain, dalam rangka nguri-nguri tradisi Islam-Jawa yang pelaksanaannya turun temurun. “Tema yang diambil kali ini adalah “Indahnya Berbagi” karena itu kami ingin berbagi sedikit kebahagian dengan para kaum dhuafa dan anak yatim. Untuk alasan lainnya adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat lainnya terutama generasi muda desa Kemaduh untuk selalu melestarikan tradisi Islam-Jawa agar tidak mudah luntur,” ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan warga Desa Kemaduh sejalan dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan ummatnya untuk selalu berbuat baik terutama bagi kaum dhuafa dan anak-anak yatim, disamping itu, Rasulullah juga menganjurkan untuk berpuasa selama tiga hari di bulan Muharram atau Asyura tepatnya pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram pada kalender Islam. “Kegiatan ini juga sebagai bentuk syukur dari semua elemen, mulai dari perangkat desa, petugas kesehatan sampai masyarakat desa Kemaduh dan semoga apa yang telah kami lakukan pada hari ini mendapat ridho dari sang Kholiq,” harap Agung.
Disamping melakukan santunan anak yatim, Desa Kemaduh juga melakukan agenda keagamaan lainnya seperti satu hari sebelumnya melakukan khataman Al quran dibalai desa dan ditiap dusun. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelajaran, mencari petunjuk dan pedoman hidup.
“Kali ini anak yatim yang tersantuni baru 47 anak yang kesemuanya dari Desa Kemaduh, untuk tahun depan yang In sya Allah bisa menjadi agenda tahunan mampu menyantuni bukan hanya dari desa Kemaduh saja tapi bisa menjangkau desa lainnya,” pungkas Agung.(ris)

Tags: