Persediaan Beras Bulog Jatim Terbesar di Indonesia

Para buruh saat mengusung beras dari gudang Bulog Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (18/5). Stok beras di gudang ini mencapai 50.000 ton untuk memenuhui kebutuhan beras wilayah Pasuruan dan Malang.

Para buruh saat mengusung beras dari gudang Bulog Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (18/5). Stok beras di gudang ini mencapai 50.000 ton untuk memenuhui kebutuhan beras wilayah Pasuruan dan Malang.

Pasuruan, Bhirawa
Badan Usaha Logistik (Bulog) Devisi Regional (Divre) V Jawa Timur memastikan persedian beras pada 2015 mencapai 1,1 juta ton. Pasalnya, pemenuhan stok akan dilakukan selama musim panen 2015 dan hingga Mei ini sudah terserap 208.352 ton gabah kering giling.
Kepala Bulog Divre V Jatim Witono menyampaikan kepastian pemenuhan beras yang mencapai 1,1 juta ton itu merupakan persedian Bulog Jatim terbesar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan nasional. “Maksimalnya terpenuhi 1,1 juta ton dan minimalnya tersedia 750.000 ton. Kami yakin itu akan terpenuhi, sebab setiap harinya seluruh Sub Bulog di Jatim telah melakukan penyerapan ke para petani. Besaran pemenuhan itu terbesar di Indonesia atau sekitar 50 persen kebutuhan stok beras nasional untuk menyeimbangkan harga beras di pasaran,” tandas Witono saat bertemu di gudang Bulog Gadingrejo, Kota Pasuruan, Senin (18/5).
Menurutnya, serapan sebanyak 208.352 ton itu posisinya berada di gudang-gudang dari 13 Sub Bulog di Jatim. Target yang sudah ditetapkan itu sesuai dengan ketentuan, yakni stok yang harus disediakan Bulog antara 8-10 persen produksi total petani.
“Besaran stok yang mencapai 208.352 ton itu tak lain untuk menjaga keseimbangan harga gabah dan beras di masyarakat. Misalnya, saat kejadian sebelumnya saat kapal pengangkut beras Bulog sandar di Kalimantan, harga beras di daerah langsung normal,” papar Witono.
Ada sejumlah hambatan dilapangan dalam penyerapan gabah petani. Terutama persaingan dengan kalangan pengusaha swasta yang melakukan sapu bersih gabah petani dengan harga yang tinggi. Sehingga banyak mitra Bulog yang memilih memberikan gabah atau berasnya ke pengusaha.
“Kami akui jumlah mitra kerja dilapangan semakin berkurang. Tapi kami tetap optimistis dapat memenuhinya. Untuk stok Bulog Jatim hingga 7,5 bulan ke depan kami nyatakan aman tersedia. Sedangkan, menjelang bulan suci Ramadan hingga perayaan Idul Fitri nanti, kami sudah menyiapkan beras kemasan 5 kg untuk operasi pasar,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Kasubag Bulog Malang, Arsad. Menurutnya, Setiap minggunya, pihaknya berhasil menyerap gabah dan beras petani sekitar 1.000 ton. “Saat ini kami masih menyerap gabah maupun beras petani yang ditempatkan di empat gudang yang tersedia di area Bulog Malang. Pada pekan lalu sudah terserap terserap 900 ton. Untuk Minggu ini, yang diserap bisa lebih dari 1.000 ton,” kata Arsad Kasubag Bulog Malang yang wilayahnya meliputi Pasuruan, Malang dan Batu. [hil]

Tags: