Persingan Ubah Strategi di Piala Kemerdekaan

Piala KemerdekaanSurabaya, Bhirawa
Tak puas lolos di babak semifinal Piala Kemerdekaan 2015, Persinga Ngawi terobsesi untuk bisa mengukir prestasi lebih tinggi dengan menembus babak final. Untuk merealisasikan target tim asal Kota Bambu itu akan merubah strategi saat melawan Persiba Bantul sore hari ini di stadion Gelora Bung Tomo, malam ini (siaran langsung TVRI, pukul 19:00 WIB).
Asisten pelatih Persinga Dullah menyatakan setelah melawan Cilegon United pekan lalu, timnya benar-benar memulihkan kondisi dengan memperbaiki permainan dan membenahi kelemahan. “Kami perbaiki permainan terutama pada tempo penyerangan. Sebab kami menjadi tim yang minim gol di laga perempat final lalu,” ujarnya, Rabu (9/9).
Laskar Ketonggo memastikan akan tampil all out dalam laga nanti. Menurut Dullah, arsitek tim M Hasan telah menyiapkan strategi berbeda sebagai penentu lolos tidaknya Persinga ke partai puncak. “Kalau dengan laga besok berarti sudah tiga kali bertemu dengan Persiba. Pastinya akan ada strategi berbeda,” jelasnya sembari mengunci rapat strategi berbeda yang disiapkan M Hasan itu.
Sementara Persiba Bantul juga hanya mampu mencetak satu gol saat menghempaskan Perserang Serang di babak perempat final. Persamaannya dengan Persinga, gol tunggal Laskar Sultan Agung juga diceploskan pada babak kedua melalui aksi Johan Manaji. Kini, Persiba Bantul sudah memetakan kekuatan Persinga berkaca dari pertemuan di fase sebelumnya.
Menurut asisten pelatih Persiba Bantul Sambudiana dari pertemuan sebelumnya, kekuatan tim asal Jatim itu lebih banyak bertumpu pada kemampuan individu dua pemainnya, yakni striker Slamet Hariyadi dan gelandang M Fatthurozi. “Dari referensi yang diterima dan kemudian dianalisa, kami sudah tahu kekuatan dari Persinga,” ungkapnya.
Sambudiana menilai untuk Slamet punya kecepatan dan finishing yang cukup bagus. Apalagi pemain tersebut mampu menjebol gawang Persiba saat kedua tim berbagi angka setelah bermain imbang 1-1 di babak penyisihan grup C. Sementara rekannya Fathurozi yang kerap memprovokasi wasit dinilainya punya kemampuan sebagai pembagi bola yang sangat baik.
“Keduanya kami anggap sebagai pemain kunci di tim itu. Jadi perlu diwaspadai oleh anak-anak. Tapi, saya kira saat ini kondisinya berbeda. Apalagi sudah masuk fase knock out,” pungkas Sambudiana.
Seperti diketahui,  Baik Persinga dan Persiba Bantul menjadi tim yang minim gol di laga perempatfinal lalu, mereka hanya mampu mencetak satu gol penentu melaju ke semifinal. Pada babak sebelumnya, Persinga mengalahkan Cilegon United lewat lesakkan Zuhri Dwi Saputro pada menit 74. Cilegon United yang bertindak sebagai tuan rumah tak mampu mengejar ketertinggalan dan harus mengakui ketangguhan Persinga. [wwn]

Tags: