Pertama Kali ASN Kota Malang, Resmi Berpakaian Khas Daerah Jawa

Suasana apel ASN di halaman Balai Kota Malang Kamis 23/1 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa. 
Apel pagi di Halaman Balaikota Malang, Kamis 23/1 kemarin, terasa berbeda karena pertama kali, ASN di Kota Malang ini, menggunakan baju adat Jawa.
Kelihatan tidak seragam, tetapi warna warni khas Jawa itu, serasa angat indah. Ini sesuai dengan   sesuai dengan surat edaran Walikota Malang Nomor 78 Tahun 2020 tentang pakaian Dinas di lingkungan Pemerintahan Kota Malang, Hari ini  semua ASN memakai Pakaian khas daerah. 
Surat edaran tidak hanya untuk ASN akan tetapi juga guru dan karyawan/karyawati di lingkungan Pemerintah Kota Malang. 
Sekda Kota Malang Drs. Wasto SH, MM yang memimpin apel pagi ini juga menerima laporan dengan Bahasa Jawa diluar kebiasaan sebelumnya. 
Wasto  menyampaikan pada saat talkshow di radio beberapa hari sebelumnya bahwa tanggapan masyarakat sangat baik akan surat edaran untuk mengenakan pakaian khas daerah khususnya baju khas Malangan. 
‘’Salah satu budayawan yang diundang tekakke (red. datangkan) sebagai narasumber, (red.pakaian khas) Malang salah sijine Udeng, (Ikat kepala red.) Udeng itu, berasal dari iatilah  wedar ato dibedah. Asalkata dari  tembung mudeng (faham),”tutur Wasto. 
Setahap demi setahap, menurut Wasto, akan di seragamkan dengan udeng dan nantinya ada pelatihan.’’Nanti akan kita seragamkan,”ujar Sekda yang memberikan sambutan dengan Bahasa Jawa.
Pihaknya berharap, awal dari sebuah identitas diri dalam wujud baju ini, pada saatnya semua menjiwai budaya Jawa pada umumnya dan Malang pada khususnya.
Ditempat terpisah Wawali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko juga menyampaikan apresiasinya. ‘Di Pemerintah Kota Malang, Pak Walikota membuat surat edaran no 78 tahun 2020 yang meminta untuk para ASN memakai baju tradisional, yang berbudaya Jawa. Dan ini saya kira bagus,”tukasnya.
Karena menurut Wakil Wali Kota,  karena bangsa ini boleh maju, boleh berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Tetapi, nilai-nilai budaya, nilai-nilai yang ada yaitu nilai-nilai luhur, nilai bangsa itu harus tetap ditanamkan.
“Yang ada dalam dada kita. Jangan sampai kita kehilangan jati diri, jadi nilai-nilai haqiqi yang kita miliki sebagai sebuah bangsa terutama Jawa ini harus tetap hidup. Karena bangsa ini akan berkembang dengan pesat sesuai dengan eranya, tetapi tidak kehilangan jati dirinya, intinya itu’’, ujar Bung Edi sapaan akrab Wawali Kota Malang. (mut)

Tags: