Peserta BPJS Keluhkan Layanan Dokter Keluarga

BPJSTulungagung, Bhirawa
Semakin meningkatnya peserta BPJS Kesehatan membuat pelayanan dokter keluarga menjadi berkurang. Setidaknya itu dirasakan peserta BPJS Kesehatan di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Suprih (40), salah seorang peserta BPJS Kesehatan di Kecamatan Rejotangan mengaku sangat kecewa dengan pelayanan dokter keluarga yang dipilihnya. “Dokter keluarga itu saat ini membatasi pasien yang akan ditangani. Kalau pagi dia hanya menerima 25 pasien BPJS saja. Sementara kalau malam jika mendaftar lewat pukul tujuh tidak dilayani,” ujarnya, Rabu (11/2).
Ia menduga pembatasan layanan kesehatan tersebut diakibatkan jumlah peserta BPJS Kesehatan yang semakin meningkat dan hanya dilayani satu dokter keluarga yang berada di Kecamatan Rejotangan.
“Kami tentu sangat dirugikan dengan pelayanan macam begini. Ini menyebabkan pasien yang tertolak di dokter keluarga tersebut akhirnya mencari pengobatan di dokter-dokter yang tidak termasuk dalam dokter keluarga. Lalu apa gunanya menjadi peserta BPJS,” paparnya.
Kepala BPJS Kabupaten Tulungagung, Adi Sunarno, ketika dikonfirmasi Bhirawa kemarin menyatakan akan melakukan pengecekan terhadap kasus tersebut. Dia meminta peserta BPJS Kesehatan jika mengeluhkan terkait pelayanan kesehatan BPJS untuk tidak segan-segan melapor atau mengirim SMS pada dirinya sebagai bukti untuk melakukan tindakan. [wed]

Tags: