Pesta Hari Jadi Jatim Ke-69 Dimulai

2-Pakde dan Bude Karwo bersama Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar melepas burung tanda dimulainya peringatan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jatim.Pemprov Jatim, Bhirawa
Kemeriahan pesta Hari Jadi Provinsi Jatim ke-69 tahun dimulai, Jumat (3/10). Launching Hari Jadi Jatim ini lakukan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, dengan kegiatan olahraga bersama yang diikuti beberapa bupati dan wali kota di Jatim dan PNS di lingkungan Pemprov Jatim, di halaman Setdaprov Jatim.
Dalam perayaan Hari Jadi Jatim ke-69 ini, Pemprov Jatim telah menyiapkan berbagai agenda besar. Seperti Jatim Fair 2014, Pameran dan Pentas Seni Festival Seni Nusantara, Bhakti Sosial, Tasyakuran, Upacara Peringatan hingga Sidang Paripurna Istimewa DPRD Jatim.
Kegiatan lainnya, yakni festival kuliner makanan raja-raja majapahit bersamaan dengan hari pangan sedunia, parade budaya, gelar seni padang rembulan, festival sapi sono, jalan sehat, fun bike, seminar nasional, istigozah, wayang kulit, superball run, pesta rakyat dan pentas seni 2014, festival kesenian pesisir utara dan Youth Market 2014.
Gubernur Soekarwo menegaskan, Hari Jadi Provinsi Jatim ke-69 ini merupakan satu start penting dalam menghadapi pasar bebas Asean 2015. “Pemprov Jatim, bersama DPRD Jatim, kabupaten/kota dan seluruh jajaran pemerintahan telah sepakat, tidak mau hanya jadi pasar dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” ujarnya.
Dijelaskan, pasar bebas Asean akan menyebabkan arus barang dan jasa tidak memiliki batasan. Barang yang bagus dan murah akan merajai pasar. Jatim harus menjadi produsen dengan ikut bertarung menyerang Asean sehingga menang dalam pertarungan. Pasar bebas Asean adalah perang melawan bisnis.
Untuk itu, Pemprov Jatim telah melakukan langkah-langkah strategis salah satunya memberikan pelatihan dan sosialisasi pentingnya tampilan produk atau packaging tampilan kepada UMKM agar menarik bagi produk kemasan sehingga diterima di pasar.
Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo mencontohkan, Kabupaten Gresik yang terkenal dengan jajanan tradisonal khas yakni pudak menghadapi MEA 2015 harus di rubah kemasannya. Saat ini, pudak Gresik memiliki kemasan yang terlalu besar dirubah menjadi lebih sedikit kecil ukurannya.
“Jika kita makan Pudak Gresik dengan ukuran sekarang terlalu besar, cobalah untuk diperkecil dan dibungkus dengan bagus sesuai dengan porsi jajanan pasar dengan rasa yang enak,” contohnya.
Berbagai upaya dan cara telah dilakukan Pemprov Jatim untuk menghadapi pasar bebas nanti. Hingga akhir 2014 nanti, Jatim telah melakukan kerjasama berupa pelatihan dengan Jerman, Jepang dan berbagai negara maju lainnya untuk meningkatkan skill dan keterampilan masyarakat Jatim.
Selain itu, tahun ini akan didirikan 70 SMK Mini. SMK Mini ini, keterampilan anak sekolah seperti pariwisata dan keahlian las tidak lagi membidik pasar dalam negeri. Contohnya, keahlian las tidak lagi mengelas pagar namun sudah mengelas kapal. “Tujuannya dari SMK Mini adalah menyiapkan anak SMK dengan keterampilan selama 6 bulan selesai dengan standarisasi Asean sehingga dapat bekerja di penjuru dunia,” tegasnya.
Dari kesemuanya itu, terpenting adalah komitmen dari semua elemen agar menjadi petarung yang tidak kalah dalam Ekonomi Asean. Kita harus menang, karena komitmen, semangat, pencapaian kita adalah menjadi petarung dan menag dalam pasar Asean dengan tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim.
“Semuanya harus bergerak meningkatkan kesejahteraan dengan konsep untuk meningkatkan daya saing, packaging produk, peningkatan kualitas SDM sehingga dapat menguasai pasar produk Indonesia yang saat ini masih sebesar 31,9 persen dari Jatim. Ditargetkan tahun depan, Jatim bisa menguasai pasar produk Indonesia sebesar 40-45 persen. Tidak ada gunanya, proses MEA jika tidak meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim,” jelasnya. [iib]

Keterangan Foto : Pakde-dan-Bude-Karwo-bersama-Ketua-DPRD-Jatim-Halim-Iskandar-melepas-burung-tanda-dimulainya-peringatan-Hari-Jadi-ke-69-Provinsi-Jatim.

Rate this article!
Tags: