Petani Rumput Laut di Sidoarjo Butuh Difasilitasi Transaksi dengan Perusahaan

Petani rumput laut di Kabupaten Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa.
Petani rumput laut di Kabupaten Sidoarjo mengharap peran serta dari Pemkab Sidoarjo, untuk bisa memfasilitasi mereka dalam penjualan hasil budidaya tumbuhan ini dengan pihak perusahaan pembeli.

Menurut Ahmad, petani rumput laut di Kecamatan Jabon, bila dijual langsung kepada perusahaan pembeli, potongan harga yang dialami oleh petani, dianggap relatif lebih sedikit.

Dibanding apabila, petani harus menjualnya pada koperasi rumput laut yang ada.

Dari pengalamannya selama ini, ketika ia menjualnya kepada perusahaan pembeli, 1 sak hasil panen rumput laut, potongannya 1 kg. Pihak perusahaan pembeli pun, akan membayar penjualan panen rumput laut tersebut dalam waktu 7 – 10 hari sesudahnya.

Namun, apabila dijual kepada koperasi rumput laut yang ada, 1 sak hasil panen rumput laut, dipotong sampai 8 kg. Kemudian, pembayarannya oleh pihak koperasi, bisa sampai 1 bulan.

“Dalam 1 sak hasil panen rumput laut ini, beratnya berkisar 30 -35 kg,” kata Ahmad, belum lama ini.

Petani rumput laut yang ada di wilayah Kecamatan Jabon, kata Ahmad, selama ini lebih banyak yang menjual hasil panennya kepada koperasi rumput laut setempat.

Dari petani rumput laut yang juga ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, yakni di Kecamatan Sedati dan Kecamatan Candi, kata Ahmad, rata-rata juga banyak yang menjual hasil panennya kepada koperasi setempat.

“Apabila petani tahu, dengan menjualnya kepada perusahaan pembeli, maka keuntungannya pasti akan bisa lebih besar,” kata Ahmad, yang selama ini menjualnya langsung kepada perusahaan pembeli.

Dari data di Balai Perikanan Situbondo, di wilayah Kabupaten Sidoarjo ada lahan seluas 15.000 ha yang prospektif bisa ditanami tanaman rumput laut. Dari 3 kecamatan yang selama ini ada pembudidayaan rumput laut, yang paling luas berada di Kecamatan Jabon. Di Kabupaten Sidoarjo, pembudidayaan rumput laut ini mulai muncul sekitar 7 tahunan ini.

Tanaman yang hidup pada air laut ini, menurut Ahmad, punya pasar besar. Tidak hanya di dalam negeri , juga di luar negeri. Tanaman ini bisa dipakai sebagai bahan untuk makanan minuman, kosmetik dan kesehatan.

Harga dari produk rumput laut yang dipanen, kata Ahmad, memang fluktuatif. Melihat pada kebutuhan pasar. Apabila sedang rendah, seperti pada Bulan Oktober 2023 ini, 1 kg rumput laut harga pasarannya Rp5.000. Namun, bila sedang tinggi , 1 kg nya bisa sampai Rp8 ribu – Rp10.000.

“Pada tahun 2022 lalu, di Bulan Oktober, 1 kg bisa Rp9.000, pas harga sedang tinggi,” katanya.

Membudidayakan tanaman rumput laut, menurut ayah dari 2 orang putra ini, dari pengalamannya, tidak terlalu banyak persoalan seperti proses menanam tanaman padi, yang banyak menghadapi serangan hamanya.

“Padi 4 bulan baru panen. Rumput laut 3 bulan sudah bisa dipanen. Kemudian, tak perlu menanam bibit baru lagi. Tinggal memanen yang kedua dan seterusnya,” ujarnya.

Petani rumput laut di Kabupaten Sidoarjo, selama ini, menanam bibit rumput laut jenis Glacilaria. Jenis ini dianggap lebih cocok dengan iklim perairan di Kabupaten Sidoarjo. (kus.bb)

Tags: