Petani Sidomulyo Minta Jaminan Air Irigasi ke PDAM Batu

PDAM Kota Batu melakukan penyambungan pipa PDAM di Desa Sidomulyo yang airnya berasal dari Sumber Banyuning

PDAM Kota Batu melakukan penyambungan pipa PDAM di Desa Sidomulyo yang airnya berasal dari Sumber Banyuning

Kota Batu, Bhirawa
Tak kurang dari 30 warga Desa Sidomulyo melakukan protes terhadap proses penepingan atau penyambungan pipa yang dilakukan PDAM Kota Batu yang berada di Sumber Banyuning. Mereka minta jaminan bahwa jatah air irigasi tidak berkurang ketika pengelolaan air Sumber Banyuning dialihkan dari PDAM Kota Malang kepada PDAM Kota Batu.
Kesepakatan akhirnya tercapai setelah dilakukan mediasi antara warga dengan PDAM Kota Batu yang dilaksanakan di Balai Desa Sidomulyo, Senin (16/5).
Diketahui, sesuai kesepakatan pada tanggal 16 Mei kemarin, pengelolaan air di Sumber Banyuning mulai dilimpahkan dari PDAM Kota Malang kepada PDAM Kota Batu. Dan pada tahap awal ini, kemarin PDAM Kota Batu melakukan penepingan atau penyambungan pipa PDAM yang berada di Desa Sidomulyo Kota Batu.
“Dari hasil penyambungan ini, air yang diambil dari Sumber Banyuning akan disalurkan untuk warga Kota Batu. Di antaranya, warga di Jl.Abdul Gani Atas, Perum Batu Permai, Jl.Sultan Agung, dan Jl.Watu Asrin,” ujar Direktur PDAM Kota Batu, Eddi Sunaedi, Senin (16/5).
Di proses penyambungan ini, PDAM Kota Batu akan memanfaatkan air dari Sumber Banyuning sebanyak 30 liter per detik. Adapun debit yang dikeluarkan sumber ini adalah 100 liter per detik. Jadi saat ini masih ada debit 70 liter per detik yang masih dipergunakan PDAM Kota Malang.
“Jadi proses pengalihan pengelolaan dilakukan secara bertahap. Diperkirakan, baru pada bulan Desember 2016 PDAM Kota Batu bisa memanfaatkan debit air 100 liter per detik untuk warga Kota Batu,”jelas Edi Sokeh, panggilan akran Edi Sunaedi.
Di tengah proses penyambungan (penepingan) dilaksanakan, muncul aksi protes dari warga Desa Sidomulyo. Warga ini merupakan para petani setempat yang kerap menggunakan air irigasi yang berasal dari Sumber Banyuning.
“Kita minta jatah air agar pada musim kemarau kita tetap bisa mendapatkan air untuk menyirami lahan pertanian kita,”ujar salah satu Petani Sidomulyo, Mulyono. Muncul kekhawatiran dari para petani, ketika debit 100 liter per detik telah dikuasai/ dikelola PDAM Kota Batu, maka pasokan air untuk irigasi akan hilang.
Menanggapi keluhan ini, Edi Sokeh memberikan jaminan kepada petani bahwa pengelolaan air Sumber Banyuning tidak akan mempengaruhi pasokan air untuk irigasi. Dan sebagai tanda sepakat, kemarin juga dilakukan tasyakuran berupa pemotongan tumpeng yang dilakukan PDAM Kota Batu dengan Warga Sidomulyo.  [nas]

Tags: