Petrokimia Raih Penghargaan Satu Gold dan Tiga Platinum

5-Kontingen Inovasi PKG -kim-1Gresik, Bhirawa
PT Petrokimia Gresik (PT PKG) meraih penghargaan tiga Platinum dan satu Gold, dalam kegiatan tahunan tingkat nasional Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) ke XVIII dan International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2014. Penghargaan diserahkan penyelenggara (Wahana Kendali Mutu) pada malam penghargaan TKMPN dan IQPC 2014 di Batam.
Kegiatan yang digelar sejak 18 November hingga 20 November 2014, mengambil tema Nasionalisme Mempercepat Peningkatan Mutu Karya dan Citra Bangsa. Jumlah gugus atau peserta yang mengikuti acara sebanyak 284 gugus inovasi dari 114 perusahaan dengan total peserta 1.190 orang.
Acara ini bertujuan untuk mengumpulkan insan mutu, dari berbagai perusahaan dan instansi untuk saling berbagi mengenai pengendalian mutu dan inovasi ditempatnya masing-masing. Dimana jika mutu bagus, maka akan meningkatkan produktivitas dan juga citra bangsa di mata dunia.
Menurut Manager Organisasi dan Prosedur PT PKG, Tjaturtjitra Suhitarini, dalam ajang ini seluruh peserta melewati proses penilaian yang cukup ketat. Mulai dari mempresentasikan hasil inovasinya, hingga sesi wawancara bersama dewan juri untuk pendalaman materi.
Setelah melewati proses penilaian itu, gugus inovasi PKG berhasil meraih kategori Platinum dan Gold. Kategori Platinum diraih Gugus Inovasi Operasional (GIO) SIP3, GIO Triple Five, dan Sistem Saran (SS) Harum. Sedangkan SS Steel meraih kategori Gold.
Sedang GIO SIP3, mendapatkan Platinum karena berhasil mengembangkan sistem terintegrasi (website) bekerjasama dengan perbankan untuk penebusan dan penyaluran pupuk bersubsidi secara online dan realtime. Sehingga berhasil menghilangkan komplain, akibat terlambatnya penerbitan delevery order (DO) dan mempercepat proses penerbitannya (hanya 5 menit per DO). Inovasi ini mencatat penghematan nyata sebesar Rp10 juta per bulan, serta potensi penghematan Rp448 juta per bulan.
Pada GIO Triple Five, berhasil mendesain talang peluncur untuk menggantikan fungsi conveyor bahan baku pupuk Phonska. Sehingga berhasil mengeliminasi hilangnya produksi 3.836 ton (akibat conveyor sering rusak sehingga pabrik shutdown) dan biaya pemeliharan setara dengan Rp16,3 miliar dalam tiga bulan. Dan SS Harum dari Kompartemen Riset PKG, berhasil membuat pupuk NPK 12-11-10 beserta rekomendasi pemupukan untuk menggarap pasar potensial non-subsidi khususnya tembakau.
Keberadaan produk baru ini menyumbang omzet perusahaan sebesar Rp2,8 miliar pada periode Mei hingga Nov 2013. Sedangkan SS Steel melakukan inovasi dengan mengurangi frekuensi kebocoran steam coil E1002, di daerah HAZ elbow dengan mengurangi daerah HAZ dengan memanfaatkan pipa pre bending untuk dijadikan elbow 900 dan spool. Inovasi ini berhasil menghemat Rp42,2 juta, untuk 1 set steam coil E1002.
Tjaturtjitra Suhitarini juga menjelaskan, pihaknya akan semakin menggalakkan inovasi agar semakin banyak lagi gugus inovasi PKG yang berprestasi dalam ajang serupa. ”Tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana inovasi ini dapat diterapkan secara konsisten di berbagai unit kerja untuk meningkatkan produktivitas serta kinerja perusahaan. [ kim]

Keterangan Foto : Kontingen-Inovasi-PKG-[kim/bhirawa]

Tags: