Petugas Disnak Tulungagung Gencar Periksa Ternak di PHT Jelang Idul Adha

Petugas Disnak memeriksa bagian mulut dan gigi sapi yang diperjual-belikan di PHT Tulungagung, Selasa (20/6).

Tulungagung, Bhirawa.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Tulungagung terus gencar melakukan pemeriksaan ternak di Pasar Hewan Terpadu (PHT) menjelang hari raya Idul Adha. Bahkan, Selasa (20/6), mereka menambah petugas untuk memeriksa kesehatan hewan kurban tersebut.

Kabid Kesehatan Hewan Disnak Keswan Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani, di sela pemeriksaan ternak sapi dan kambing di PHT Tulungagung, Selasa (10/6), mengungkapkan peningkatan jumlah petugas pemeriksa kesehatan hewan di PHT karena juga meningkatnya jumlah hewan yang masuk ke PHT. “Ini sudah mendekati Idul Adha, sudah ada peningkatan jumlah ternak yang datang ke PHT secara signifikan,” ujarnya.

Menurut dia, pemeriksaan kesehatan ternak sapi dan kambing yang masuk ke PHT Tulungagung sangat diperlukan. Apalagi saat ini masih berkembang penyakit LSD (lumpy skin disease) di Kota Marmer.

“Namun setelah kami periksa hari ini dan beberapa hari pasaran yang lalu tidak ditemukan hewan ternak di PHT Tulungagung yang berpenyakit. Termasuk berpenyakit LSD. Semua hewan di PHT layak sebagai hewan kurban,” paparnya.

Tutus menyatakan untuk memutus penyebaran penyakit hewan di Tulungagung sudah dilakukan berbagai Upaya. Selain melakukan pengawasan pengiriman ternak dari luar kota, juga dengan pengobatan bagi hewan yang berpenyakit.

“Kalau yang dari luar kota harus ditunjukkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH),” tandasnya.

Sampai saat ini diakui dia, ternak sapi di Tulungagung yang terjangkit penyakit LSD masih terkendali. Meski ada peningkatan, namun semua sudah ditangani dengan pengobatan. Termasuk melakukan vaksinasi pada sapi-sapi lainnya.

“Sapi yang berpenyakit LSD sekitar 200-an ekor. Dan kami juga baru mendapat tambahan 5.000 dosis vaksin yang sudah pula habis untuk vaksinasi di sentra-sentra peternakan sapi,” paparnya lagi.

Sementara itu, Suyono, salah seorang pedagang sapi di PHT Tulungagung mengatakan saat ini penjualan sapinya masih belum seperti sebelum pandemi Covid-19. Apalagi belum lama ini menyebar penyakit mulut dan kukuk (PMK) dan yang terbaru penyakit LSD.

“Mungkin karena faktor merebaknya penyakit itu yang membuat penjualan saat ini masih sedikit. Saya perkirakan baru tahun depan penjualan akan kembali seperti sebelum ada pandemi,” ucapnya. (wed.hel)

Tags: