Petugas Kesehatan Kota Malang Diajari Cara Menggunakan APD yang Benar

Kota Malang, Bhirawa
Kelangkaan Alat Perlindungan Diri (APD) yang terjadi dibeberapa daerah tidak terkecuali di RSUD Dr Saiful Anwar Malang, mengharuskan ada strategi khusus untuk menyiasatinya, penggunaan APD bagi para tenaga kesehatan, yang efektif.
Karena itu RSUD Dr Saiful Anwar Malang melakukan refreshing dalam bentuk pelatihan penggunaan APD. Mulai dari mengecek kualitas APD, pemakaian APD yang terdiri dari baju hazmat, kacamata/google, masker N-95 dan pelindung kepala, bahkan untuk membuka tempat sampah waktu pembuangan APD juga harus sesuai standart Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Sri Endah Noviani, SH, M.Sc, Kepala Bidang Pengembangan Profesi RSUD Dr Saiful Anwar Malang, mengutarakan,  lebih dari 300 tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari DPJP, PPDS dan Perawat yang langsung menangani COVID-19.
“Kita  bagi beberapa sesi dan kurang lebih dalam  dua minggu tentunya untuk menjaga agar tetap jaga jarak antar orang. Selain tenaga kesehatan yang langsung menangani pasien, peserta pelatihan ini terdiri dari petugas laboratorium, petugas pemulasaraan jenazah, petugas gizi dan juga cleaning service,”tukasnya.
Endah menambahkan, pelatihan penggunaan APD ini dilatar belakangi oleh semakin tingginyanya penyebaran kasus ini, sehingga ketepatan penggunaan APD, diharapkan dapat memutus rantai penyebaran, terutama dari pasien kepada petugas kesehatan yang merawatnya.
RSUD Dr Saiful Anwar Malang berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi seluruh civitas hospitalia yang ada dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien.
Untuk memaksimalkan layanan terkait COVID-19 ini RSUD Dr Saiful Anwar telah membuka klinik khusus untuk perawatan Rawat Jalan, IGD khusus juga Ruang Isolasi serta Ruang Perawatan  Intensive untuk pasien-pasien terkait COVID-19.
Berdasarkan data pada seksi evapor RSUD Dr Saiful Anwar Malang, sampai dengan 13 April 2020 jumlah masyarakat yang berkunjung untuk memeriksakan diri terkait COVID-19 sebanyak 673 orang yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur baik sebagai masyarakat umum dan rujukan ataupun tenaga medis internal RSUD Dr Saiful Anwar Malang.  Sedangkan yang sudah dan dalam perawatan di RSSA secara komulaif sebanyak 35 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 5 orang pasien confirm COVID-19. Dari sekian banyak pasien terkait COVID-19. Tidak semua pasien harus dirawat inap di ruang isolasi rumah sakit, bagi mereka yang tidak memerlukan perawatan klinis disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Patut diketahui RSUD Dr Saiful Anwar menjadi salah satu rumah sakit yang ditunjuk oleh Gubernur Jawa Timur sebagai rumah sakit rujukan utama yang ada di Jawa Timur bersama dengan RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RSUD Sudono Madiun. Dalam perkembangannya sudah ada 85 rumah sakit rujukan di wilayah Provinsi Jawa Timur yang siap bergotongroyong untuk perang melawan COVID-19 ini.
Banyaknya perhatian dari komunitas di Malang Raya, baik atas nama kelompok ataupun pribadi sangat-sangat membantu mengurangi beban rumah sakit dalam menangani kasus terkait COVID-19 ini.
Tetapi  kurangnya APD juga dirasakan oleh banyak rumah sakit lainnya dan menjadi PR utama dalam perang bersama melawan COVID-19 ini. APD mempunyai peran sangat fital dalam penanganan kasus ini terutama pada mereka-mereka yang bekerja langsung menangani pasien, seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Merekalah garda terdepan sebagai pasukan infanteri untuk perang kali ini. [mut]

Tags: