Petugas Linmas di Tulungagung dan Sampang Meninggal

isteri dan tiga anak mohammad Mustofa saat ditemui di rumahnya di Jalan Teratai, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang.

Tulungagung, Bhirawa
Korban meninggal petugas Pemilu terus bertambah, kali ini dua anggota Linmas
Waris (60), warga Dusun Krajan Desa Karangsono Kecamatan Ngunut Kabupaten Nganjuk dan Muhammad Mustofa (48) warga Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang wafat akibat kelelahan.
Anggota KPU Tulungagung, Muchamat Amarodin MHI membenarkan jika ada lagi anggota Linmas yang meninggal dunia akibat kelelahan saat bertugas di Pemilu 2019. “Tadi malam kami sudah mendapat laporan dari PPK Ngunut. Beliaa meninggal dunia pukul 22.30 WIB tadi malam,” ujarnya.
Menurut Amarodin, almarhum Waris sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Madinah Ngunut selama enam hari setelah melakukan penjagaan di TPS 02 Desa Karangsono.
“Saat melakukan tugasnya pada tanggal 17 April lalu beliau bekerja mulai pukul 06.00 pagi sampai 04.00 pagi keesokan harinya. Kemudian jatuh sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Madinah. Setelah dirawat enam hari diperbolehkan pulang tetapi masih belum stabil dan kemudian meninggal dunia,” paparnya.
Sebelumnya, ada empat petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia di Kabupaten Nganjuk, mereka adalah Mahardika Agustina (22), anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 02 Desa Srikaton Kecamatan Ngantru, Mukaeni (55) anggota Linmas asal Desa Selorejo Kecamatan Ngunut, Sukarnen (70) anggota Limas TPS 001 Desa Sembon Kecamatan Karangrejo dan Sony DS (42) anggota Pengawas Pemilu Kelurahan Bago Kecamatan Tulungagung.
Sementara itu anggota Linmas Muhammad Mustofa (48), salah seorang petugas PPS bagian keaman atau Linmas asal Jalan Teratai, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang-Madura, meninggal dunia usai bertugas di TPS 04 Kelurahan, Dalpenang pada pemilu 2019.
Sania, Istri Mustofa menceritakan, suaminya bekerja selama dua hari saat pemilu 17 April 2019 kemarin, sebelum pelaksanaan pencoblosan, Mustofa ikut serta membantu mendirikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04 Kelurahan Dalpenang. Kemudian, saat pencoblosan, suaminya bekerja sebagai Linmas hingga tengah malam.
“Sebelumnya tidak pernah mengeluh sakit, tapi setelah bertugas, malah mengeluh sakit nyeri-nyeri di sekujur badannya. Saat itu suami saya pulang pukul 01.00 wib dini hari. Karena sakitnya semakin terasa, akhirnya dibawa di puskesmas Banyuanyar untuk mendapatkan pengobatan selama empat hari,” terangnya.
Karena kondisinya tak kunjung membaik, Ibu Sania mengaku jika suaminya dirujuk ke rumah sakit RSU dr Soetomo, Surabaya, Namun nyawanya tak tertolong.
Sania mengaku, Almarhum yang menjadi tulang punggung, kini meninggalkan tiga anak laki-laki. “tiga anak, yang pertama duduk di kelas II bangku SMP, yang kedua duduk di kelas III SD dan ketiga masih belum sekolah,” paparnya.
Sementara Divisi SDM dan Parmas KPU Sampang, Ach Ripto mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya anggota Linmas atas nama Mohammad Mustofa yang bertugas di TPS 04 Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang. Pihaknya berharap kepada pihak keluarga khususnya Ibu Sania selaku istri almarhum untuk mengikhlaskannya.
“Kami dari KPU akan memperjuangkan agar dapat santunan dari pemerintah sebagaimana yang sudah diputus oleh Menteri Keuangan. Secara berjenjang, kami sudah sampaikan kepada kepada KPU Provinsi agar disampaikan ke KPU RI. Kami berharap kepada Istri almarhum agar bersabar dan tawakal menerima apa yang sudah ditakdirkan,” ucapnya. [wed,lis]

Tags: