Pihak Hotel Tak Bersedia Lagi Tampung Isolasi Karyawan HM Sampoerna

Karyawan HM Sampoerna ketika menjalankan tugas

Pemprov, Bhirawa
Sejumlah pegawai pabrik rokok HM Sampoerna yang masih melakukan isolasi di hotel akan segera dilakukan pemindahan. Hal tersebut dilakukan lantaran hotel yang saat ini ditempati tidak lagi bersedia menampung para karyawan yang sedang melakukan isolasi tersebut.
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi menuturkan, hingga kemarin yang masih isolasi di hotel terdapat 46 karyawan HM Sampoerna. Sedangkan yang lain telah diterima di sebuah rumah sakit (RS) swasta yang bersedia merawat mereka.
“Kami sudah kontak dengan direkturnya dan akan segera dilakukan swab. Kalau tidak besok ya lusa karena kalau swabnya terlalu dekat antara satu dan yang kedua juga tidak baik,” tutur dr Joni saat menggelar konfrensi pers di Gedung Negara Grahadi, Senin (5/5).
Sementara yang tersisa 46 di hotel itu sedang diupayakan untuk mencari hotel lain. Sebab, hotel yang saat ini ditempati tidak lagi bersedia. “Rasanya sore tadi (Kemarin) sudah ada hotel pengganti yang bersedia,” tutur dr Joni.
Di hotel itu, lanjut dia, awalnya ada 91 yang masuk karena rapid tes positif. Ketidak mauan hotel dalam merawat pasien yang teridentifikasi covid-19 dimakluminya. Sebab, untuk merawat mereka dibutuhkan precousen khusus. Bahkan pihaknya sendiri sudah menugaskan dua orang perawat di hotel tersebut.
“Saya barusan di WA pihak hotel. Kita diminta memeriksa karyawannya kesana. Bagus juga kalau manajemen hotel kalau ingin menscreening karyawannya,” tutur dia.
Hingga kemarin, total kasus positif yang terjadi pada klaster HM Sampoerna masih mencapai 65 orang.
Sementara itu, Ketua Gugus Tracing Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menuturkan, setiap perusahaan lazimnya punya unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Unit ini diharapkan mulai memantau pekerjanya supaya keselamatan dan kesehatan kerja di tempat produksi baik. “Kita berharap supaya semua unit K3 berfungsi dengan baik kalau ada karyawannya terindikasi sakit segera dilaporkan. Jadi tidak usah semua harus dirapid,” ungkap dr Kohar.
Terkait update perkembangan kasus covid-19 di Jatim, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menjelaskan adanya penambahan 10 kasus positif kemarin. Perkembangan junlah kasus positif ini tersebar di Kota dan Kabupaten Malang, Ponorogo, Sidoarjo, Bojonegoro, dan Surabaya. Dengan penambahan 10 kasus baru tersebut, maka total jumlah kasus positif di Jatim mencapai 1.124 kasus. “Dari jumlahbtersebut, sebanyak 817 masih di rawat di rumah sakit,” tutur Emil.
Sementara jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 3.409 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga kini tercatat 20.116 kasus. “Kita patut bersyukur karena ada penambahan 10 pasien yangvtelah sembuh. Namun kita juga prihatin dengan adanya pasien yabg meninggal sebanyak tiga orang,” pungkas Emil. [tam]

Tags: