PIN Polio Kabupaten Mojokerto Sasar 334 Balita Desa Medali

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, saat melakukan vaksin kepada salah seorang anak.

Pemkab Mojokerto, Bhirawa.
Guna menyuseskan sub. PIN Polio 2024, sekakigus menekan dan menurunkan angka stunting Pemkab Mojokerto telah menggulirkan bersamaan dengan program Sehati (Senin Sehat Turunkan Stunting) yang digelar dari desa ke desa secara bergiliran dengan sasaran Bayi, Batuta, Balita dan anak usia sekolah umur 0-7 tahun.

Seperti yang dikakukan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kali ini menyasar Desa Medali Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, untuk memvaksin sebanyak 334 anak balita, Senin (15/1).

Dalam keterangannya Bupati Ikfina mengatakan, Pelaksanaan sub PIN vaksin polio yang digelar secara serentak di Provinsi Jawa Timur, akan dilaksanakan secara dua kali yakni di bulan Januari dan Februari. Dan, pelaksanaannya akan fokus pada setiap bayi, baduta, balita dan anak usia sekolah yang berumur 0-7 tahun.. Sedangkan, untuk program SEHATI, Bupati Ikfina akan menyasar ibu-ibu balita.

Perlu diketahui virus polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk dalam tubuh dan dikeluarkan oleh tinja.”Begitu virus polio masuk dalam usus dan akan ke sistem saraf. Jadi nanti akan menyebabkan lumpuh kakinya,dan virus polio juga akan mengakibatkan pertumbuhan kaki yang tidak normal, maka saya menghimbau agar seluruh balita di Bumi Majapahit mengikuti imunisasi polio. “Ingat programnya dua kali, nanti semuanya tidak boleh ada yang tidak ikut diimunisasi,” pintanya.

Sementara itu, terkait pelaksanaan program SEHATI, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa pelaksanaan program SEHATI ini, merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam menurunkan angka stunting, AKB, dan AKI di Bumi Majapahit. Salah satunya dengan mengupayakan agar ibu hamil tidak kekurangan gizi dan memberikan ASI eksklusif. “Karena stunting ini adalah menjadi masalah dinegara kita, karena balita stunting maka kecerdasanya 20 persen dibawah rata-rata,” bebernya.

Lebih lanjut, untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap balita, orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga menegaskan, para orang wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

“Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan anak hanya dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” bebernya.

Selain memberikan kecukupan gizi, Bupati Ikfina juga berpesan, agar para ibu juga memperhatikan tumbuh kembang anak agar kedepannya anak tersebut menjadi pintar dan berkarakter. “Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik,” pungkasnya.[min.ca]

Tags: