Pisahkan Titik Konflik Fly Over Pasar Kembang

Petugas-Dishub-lakukan-rekayasa-lalin-jalan-Pasar-Kembang.[geh/bhirawa]-

Petugas-Dishub-lakukan-rekayasa-lalin-jalan-Pasar-Kembang.[geh/bhirawa]-

Surabaya, Bhirawa
Semakin  padatnya arus lalu lintas di kawasan Fly over Pasar Kembang ditanggapi serius oleh Dishub Surabaya. Kemacetan semakin  meningkat dikrenakan banyak titik-titik konflik yang menyebabkan kendaraan bermotor saling serobot. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menilai titik konflik tersebut dari segala arah.
Kasi Lalu Lintas Dishub Kota Surabaya, Joko Supriyanto saat ditemui Bhirawa di pertigaan jalan Girilaya mengatakan, kepadatan di bawah fly over Pasar Kembang ini dikarenakan arusnya belum terpisah. pihaknya mensosialisasikan untuk pemisahan titik konfliknya terlebih dahulu sebelum diterapkan sistem one way dalam jangka panjangnya.
” Kalau dihitung ada 12 titik konflik di bawah fly over Pasar Kembang. Titik konfliknya juga dari segala arah,” terang Joko pada Bhirawa.
Joko memastikan, aka nada penambahan tiang traffic light beserta boxnya di empat titik. Untuk saat ini, pihaknya memberikan barikade untuk menutup arus menuju Jalan Girilaya dari kalau dari Banyu Urip. ” Jadi pengendara dari Banyu Urip harus muter melalui U-turn terlebih dahulu. Selain itu nanti rencananya juga akan dipasang tiang traffic light dan boxnya di empat titik,” ulasnya.
Pantauan Bhirawa, pada hari Minggu atau libur nasional di bawah jembatan Flyover Pasar Kembang tersebut juga dipergunakan para pedagang burung pasar Kupang untuk berjualan di pinggir jalan Kupang. Selain itu disepanjang median jalan juga dipergunakan untuk pedagang batu mulia (akik). Banyaknya pedagang, terlihat beberapa pedagang membuka lapaknya di bawah persis fly over tepatnya di area taman.
Hal ini dikhawatirkan seluruh pedagang beralih menggelar lapaknya di bawah fly over dan menyebabkan seluruh tanaman rusak. Belum lagi, banyak para pengendara motor yang memarkirkan kendaraannya secara melintang di sepanjang jalan.
Salah satu pedagang batu mulia yang mebuka lapaknya di bawah persis fly over tidak takut kalau sewaktu-waktu ada pelarangan. ” Kalau diobrak ya pindah mas, kalau siang di sana (median jalan) kan panas. Mending disini lah adem,” kata pedagang yang enggan menyebutkan namanya ini.
Rekayasa  lalu lintas dilakukan di Jalan Pandigiling dan dijadikan satu arah ke Timur atau menuju jalan Raya Darmo dari yang biasanya  dilewati dua arah baik dari Timur maupun Barat. Hanya kendaraan roda dua dan angkutan umum saja yang tetap bisa menggunakan jadi dua jalur.
Sedang untuk rekayasa arus lalu lintas dari jalan Pasar Kembang diperbolehkan belok kiri ke jalan Pandegiling. Sedangkan di jalan Pandegiling yang dari arah timur, yakni dari Jalan Raya Darmo atau Urip Sumoharjo dibelokkan ke jalan Imam Bonjol – jalan Kartini terus ke jalan Pasar Kembang.
Selain itu rekayasa jalan juga dilakukan di jalan Girilaya yang selama ini dua arah akan dijadikan  satu  arah menuju ke Banyu Urip. Untuk lalu lintas dari Dukuh Kupang sudah tidak bisa lagi lewat ke Jalan Girilaya Selatan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengatakan akan mengerahkan anggotanya untuk melakukan rekayasa arus lalu lintas tersebut.
” Hingga seminggu ke depan akan dilakukan rekayasa arus lalu lintas. Penempatan anggota disana agar masyarakat tidak bingung dulu dengan jalur yang baru,” kata Irvan.
Kata dia, dishub sendiri akan dibantu oleh Satlantas Polrestabes Surabaya dan Satpol PP Kota Surabaya. “Nanti akan ada 75 personil yang ditempatkan di kawasan tersebut,” tandasnya. (geh)

Tags: