Pj Bupati Pamekasan Lihat Semburan Air Setinggi 20 Meter Imbas Sumur Bor

Pj Bupati Pamekasan, Marsukin saat meninjau sumur bor yang menyemburkan air setinggi 20 meter.

Pamekasan, Bhirawa.
Semburan air setinggi 20 meter imbas pengeboran sumur yang sempat menghebohkan warga ini mendapat perhatian Pj Bupati Pamekasan, Marsukin. Bahkan, ia meminta Kepala Desa Kadur, agar selalu memantau perkembangan dan melaporkan ke pihak BPBD kabupaten Pamekasan.

Permintaan itu, ketika Pj Bupati Pamekasan meninjau keberadaan sumur bor dan fenomena alam di Dusun Kadur Barat, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Pamekasan – Madura, Minggu siang (31/12). Pejabat mengikuti Kepala Satpol PP & Damkar Pamekasan, Kabag Humas Setda Pamekasan, Forkopicam Kadur.

Pj Bupati Marsukin, selain mengamati langsung sumur bor yang mengeluarkan air yang bercampur gas ini. Ia pun sempat berbincang dengan Junaidi, sebagai pemilik lahan. Niat semula mengebor sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Kini, sumur bor yang mengeluarkan semburan air, agar tidak mengganggu kondisi lingkungan masyarakat sekitar. Junaidi, selaku pemilik memasang corongan pipa paralon berdiameter 6 inci, setinggi sekitar 3 meter.

“Pipa yang dipasang ini sesuai arahan ESDM Provinsi. Kami pasang corongan biar dampaknya tidak kena ke masyarakat langsung. Ini antisipasi saja,” kata Junaidi, pemilik sumur.

Ia menjelaskan, pencarian air bersih untuk kebutuhan warga sekitar, dengan cara mengebor sudah mencapai kedalamannya 141 meter. Pada Rabu malam (27/12) sekitar pukul 21.30 wib, mengeluarkan semburan setinggi 15 meter.

“Ini di luar dugaan, air langsung menyembur setelah pekerja sumur bor Kalam, dari Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, memasang alat Sibel. Saya berterima kasih, semuanya bisa diatasi setelah turunnya aparat mulai Desa, Forkopicam Kadur, BPBD Pamekasan dan dinas ESDM Jawa Timur,” ucap Junaidi.

Fenomena ini, sempat diteliti Petugas Dinas ESDM Provinsi Jatim. Hasil analisis awal didapatkan bahwa kondisi air dari fisik teridentifikasi berbau gas meski tipis. Didapati pula bahwa tekanan air bercampur gas itu cukup tinggi dengan warna air yang relatif agak keruh kekuningan.

Dari pengamatan Dinas ESDM Jatim bahwa semburan gas itu berasal dari jebakan gas dangkal yang keluar akibat proses pengeboran merobek jebakan kantong gas. Titik pengeboran masuk di formasi Ngrayong. Dari pengukuran DHL didapatkan angka 6,86 ms. Suhu air 25,9° C dengan pH 6.

Atas dasar itu, untuk sementara masyarakat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi air itu. Namun, air nantinya masih bisa dibuat sekedar cuci maupun mandi. Sedangkan semburan gas akan berkurang hingga waktu kurang lebih 2 hingga 3 Minggu ke depan.

Semburan ini diketahui terjadi setelah pemasangan pompa Sibel pada kedalaman 40 meter, kemudian terjadi semburan dengan tiba-tiba yang menyebabkan pompa sibel terpental keluar dari sumur.

Sumur ini diketahui sudah terpasang pipa casing berdiameter 6 inch dengan panjang 6 meter dengan kedalaman sumur pada semburan adalah 141 meter. [din.gat]

Tags: