Pj Bupati Sampang Tinjau Dapur Umum dan Banjir di Nyiburan Jrengik

Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto SSos MA MSE saat meninjau banjir di Jalan Nyiburan Jrengik.

Sampang, Bhirawa
Penjabat (Pj) Bupati Sampang Rudi Arifiyanto SSos MA MSE, meninjau banjir yang terjadi di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Selasa (12/3). Banjir tersebut diduga terjadi dikarenakan intensitas hujan yang tinggi hampir di seluruh wilayah Sampang.

Akibatnya, sungai-sungai di Sampang meluap dan meluber ke jalan seperti yang terjadi di Kecamatan Jrengik dan Tambelangan. Saat melakukan peninjauan, Pj Bupati Sampang mendahului dengan memastikan dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial dalam kondisi siap siaga. Sebab, kondisi hujan yang terus turun sehingga dimungkinkan cakupan banjir akan terus meluap ke beberapa wilayah termasuk di Sampang Kota.

Luapan Sungai Nyiburan di Kecamatan Jrengik menyebabkan kelumpuhan lalu lintas jalan nasional sehingga dihimbau kepada pengendara untuk melewati jalur alternatif Pantura atau menunda berpergian.

Pj Bupati Sampang dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tim gabungan telah menyusuri berbagai lokasi banjir untuk membantu masyarakat. Selain itu, sebagai langkah awal Pemkab Sampang telah mensiagakan dapur umum di Kantor Dinas Sosial sebagai upaya menyalurkan nasi bungkus kepada warga terdampak banjir.

“Dapur umum telah membagikan sebanyak 300 bungkus di Kecamatan Jrengik, dan saat ini tengah menyiapkan 700 bungkus untuk disalurkan ke warga terdampak di Kecamatan Tambelangan,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk penanganan banjir jangka menengah dan panjang perlu dibangun infrastruktur waduk dan embung serta saluran besar di daerah jalan jalur selatan. “Untuk penanganan darurat telah dilakukan evakuasi oleh tim BPBD Sampang, dan dapur umum yang didirikan oleh Dinsos terus siaga untuk membantu korban terdampak banjir,” pungkasnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Romadhani Amin, melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik (KL) Mohammad Hozin menyampaikan, hujan turun dengan intensitas tinggi terjadi sejak Selasa dini hari di sejumlah wilayah Kabupaten Sampang.

Akibatnya, kondisi sungai yang berada di Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik tidak bisa menampung aliran air dan mengakibatkan banjir dan meluber ke permukiman warga dan jalan raya. “Banjir akibat luapan sungai di Desa Panyeppen, Kecamatan Jrengik menyebabkan empat desa di jrengik terendam banjir,” ujarnya.

Empat desa dimaksud ialah Desa Margantoko dengan ketinggian air kurang lebih 120 sentimeter; Desa Panyeppen setinggi 60 sentimeter; Desa Taman setinggi 50 sentimeter; dan Desa Majengan setinggi 130 senti meter. “Sedangkan untuk ketinggian air di jalan Raya Jrengik yaitu kurang lebih 40 sentimeter sehingga akses jalan raya masih lumpuh,” jelasnya melalui keterangan tertulisnya.

Selain itu, di wilayah Kecamatan Tambelangan menurut Mohammad Hozin ada tiga desa yang juga direndam banjir, yakni Desa Batorasang, Mambulu dan Desa Bringin dengan ketinggian genangan air mencapai kurang lebih 300 sentimeter. “Kemudian di Kecamatan Torjun meliputi tiga desa yaitu Desa Kodek, Jeruk Porot, dan Desa Kanjer dengan Ketinggian 40 hingga 50 senti meter,” katanya.

Untuk di Kecamatan Sampang sendiri, setidaknya ada enam desa yang juga terdampak, yaitu Desa Tanggumong, Pasean, Pangelen, Kamuning, Panggung, dan Banyumas, dengan ketinggian rendaman banjir akibat luapan sungai Kali Kamoning antara 20 hingga 70 sentimeter.

Wilayah lain yang juga terendam banjir di wilayah Kecamatan Sampang ialah Kelurahan Dalpenang dan Rong Tengah dengan ketinggian genangan air mencapai 20 hingga 40 sentimeter.

“Di jalan Pemuda Bahari Kelurahan Rong Tengah genangan air mencapai 40 sentimeter. Sedangkan kelurahan yang terdampak lainnya ketinggiannya mencapai 20-30 senti meter. Untuk kondisi banjir saat ini masih berlangsung,” paparnya. [lis.iib]

Tags: