Tri Rismaharini
Surabaya, Bhirawa
Semakin memanasnya suasana Pilwali Surabaya, membuat sejumlah partai politik saling klaim kekuatan yang mereka miliki. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PKB.
Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin mengatakan, popularitas yang dimiliki oleh Tri Rismaharini tidaklah terlalu tinggi. “Berdasarkan survei yang dilakukan LSI beberapa waktu lalu, popularitasnya hanya sekitar 47 persen,”ujarnya, Senin (13/7).
Dengan popularitas yang hanya sebesar 47 persen itu, Syamsul yakin parpolnya yakin bisa menyaingi popularitas Risma. Alasannya, apabila dalam sebuah survei elektabilitas incumbent kurang dari 50 persen, maka hal itu masih bisa dikalahkan.
“Kecuali kalau surveinya di atas 50 persen, maka hal itu sulit untuk dikejar,”ucap pria yang juga adik Menpora Imam Nahrawi tersebut.
Saat ditanya mengenai siapa calon yang akan diusung oleh PKB, khususnya dalam Koalisi Majapahit, Syamsul masih enggan membukanya. Namun, menurutnya nama itu sudah ada. “Nanti, akan kami bicarakan dengan rekan-rekan parpol lain yang ada di koalisi,”ucap Syamsul.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar menegaskan, dalam Pilwali Surabaya partainya akan mengusung calon sendiri. Sehingga, dengan hal itu Halim berkomitmen akan tetap menjado motor dari Koalisi Majapahit. “Hal ini juga menegaskan kalau Koalisi Majapahit akan tetap solid,”tegas Halim.
Sayang, berbea dengan Syamsul, Halim tampaknya juga masih enggan membuka siapa calon yang akan diusung oleh partainya dan Koalisi Majapahit.”Siapapun itu, yang pasti sikap kami adalah jelas, mengusung dan bukan mendukung,”ucapnya.
Halim pun yakin jika calon yang akan diusungnya itu akan memenangkan Pilwali Surabaya tahun ini.”Tidak ada yang tidak bisa dikalahkan, kalau kami solid, maka saya yakin bisa menang,”pungkasnya. [cty]
