PLN Distribusi Jawa Timur Sukses Terangi Pulau Sapudi

Pembangkit listrik yang berhasil menerangi kegelapan pulau Sapudi.

Surabaya, Bhirawa
Berbahagialah masyarakat pulau Sapudi Sumenep Madura, karena sejak awal tahun 2018 ini mereka sudah bisa menikmati penerangan listrik, yang sejauh ini memang sangat mereka dambakan. Pembangkit listrik milik PLN yang berada di Pulau paling ujung di Madura itu sudah dapat beroperasi selama 24 jam pada tahun 2018.
“Sedangkan untuk pembangkit yang berada di Pulau Gili Genting, bakal beroperasi penuh selama 24 mulai Maret 2018 mendatang,” ungkap Pinto Raharjo, Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Timur, saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (24/1) kemarin.
Menurutnya, peningkatan tersebut dilakukan tidak lepas dari misi dan visi PT PLN, yang satu diantaranya adalah ingin meningkatkan roda perekonomian dengan menyediakan pasokan listrik bagi masyarakat yang ada di Kepulauan Sumenep.
“Dengan dapat beroperasinya jaringan listrik selama 24 jam, maka secara tidak langsung kegiatan ekonomi diwilayah tersebut dapat hidup. Singkatnya, jika kegiatan ekonomi terus berjalan, maka derajat perekonomian juga bakal terus meningkat,” tegas Pinto.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015-2016 yang lalu, menurut Pinto, pembangkit listrik milik PLN yang ada di wilayah Kepulauan Sumenep yang didalamnya juga terdapat Pulau Gili Genting dan Pulau Sapudi tersebut hanya mampu aktif selama 12 jam. “Kami sangat bangga dengan peningkatan ini. Mengingat pada tahun 2015-2016 kegiatan masyarakat hanya berjalan selama 12 jam,” tambahnya.
Pinto juga menjelaskan sepanjang tahun 2018 ini, PT PLN Distribusi Jawa Timur memiliki target untuk mengaliri listrik bagi 18 desa yang berada di Kepulauan Sapeken yang berada di timur Pulau Sapudi. “Target kami awal 2019 mendatang kami dapat mengaliri listrik bagi 18 desa di wilayah paling timur Sumenep. Dengan demikian target 100 persen rasio elektrifikasi Jatim tahun 2019 mendatang terpenuhi,” pungkas Pinto Raharjo.
Peran PLN Disjatim dalam menerangi kawasan di Jatim cukup menggembirakan. Sebelumnya, berkat gerak sigap dan cepat PT.PLN Distribusi Jatim (Disjatim), kondisi kelistrikan di Pacitan pasca roboh dan patahnya Tower SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sudimoro yang berkapasitas tegangan 150 KVA di RT03 RW 09 Dusun Pule, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung sudah pulih kembali.
Menurut Wisnu Yulianto, Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jawa Timur, akibat gangguan penghantar tersebut menyebabkan 3 Gardu Induk padam dan 10 kecamatan terdampak pemadaman. Dalam kondisi hujan dan ancaman longsor susulan, petugas PLN langsung bekerja mengecek ke lokasi dan tidak ditemukan gangguan aliran listrik lainnya.
Manuver beban lanjutnya, kemudian dilakukan dengan interkoneksi Jawa Bali melalui Gardu Induk Ponorogo jalur ke Kabupaten Pacitan sebelum PLTU 1 Jatim Sudimoro beroperasi. “Dalam 24 jam ini, PLN terus melakukan usaha perbaikan jaringan tower yang roboh bekerja sama dengan rekan Area Pengatur Distribusi, mengingat kondisi tanah disekitar Tower SUTT masih labil serta faktor cuaca saat ini sangat berpengaruh terhadap pengerjaan perbaikan tower SUTT,” urai Wisnu.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa infrastruktur penerangan jaringan aliran listrik di wilayah Kabupaten Pacitan sudah normal kembali dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Pacitan seperti sudah menyalanya sinyal telekomunikasi. [ma]

Tags: