Polres Kota Batu Gelar FGD Penetralisir Berita Hoax

Suasana FGD dengan tema ‘menetralisir berita hoax dalam Pemilu 2019’ yang digelar di The Singhasari Resort, Jumat (29/3).

Kota Batu,Bhirawa
Saat ini berita hoaks menjadi fenomena yang dampaknya dapat mengganggu stabilitas kamtibmas. Hal ini melatar belakangi Polres Batu mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dalam upaya menetralisir berita hoax dalam Pemilu tahun 2019. FGD yang digelar The Singhasari Resort, Jumat (29/3), diikuti beberapa elemen masyarakat, termasuk para netizen.
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto mengatakan, untuk mengetahui apakah berita yang diperoleh hoaks atau tidak, warga dituntut tidak menelan begitu saja. Di era teknologi yang semakin canggih, perlu adanya peningkatan pengawasan secara dini yang dimulai dari lingkungan keluarga.
“Apalagi saat ini telah berlangsung pesta demokrasi yang tentunya harus didukung situasi yang aman dan kondusif agar agenda nasional ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Banyak contoh gara-gara berita hoaks berakibat salah paham, akhirnya jadi permusuhan,”ujar Kapolres, Jumat (29/3).
Ia mencontohkan saat pihaknya menangani kejadian penyampaian informasi tentang hari kiamat di sebuah pondok pesantren di daerah Kasembon. Ternyata masalah itu hanya berita hoaks.
Dan melalui FGD kemarin, diharapkan akan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. Kapolres menginginkan masyarakat kota Batu bisa dan mampu membedakan berita hoax dan berita yang benar.
“Apalagi ini menjelang pemilu 2019, yang sangat rentan menyebarnya berita hoax. Kami juga berharap kepada teman-teman media cetak, online, televisi, radio mampu memberikan edukasi juga dengan menyampaikan kepada masyarakat tentang hal ini,” pinta Buher, sapaan akran Budi Hermanto.
Ia juga mengingatkan bahwa pembuat, penyebar, dan yang berkomentar berita hoax ada sanksinya. Untuk itu diharapkan agar warga Kota Batu agar tidak ikut-ikutan menyebar dan ikut berkomentar dalam hal negatif.
“Saya yakin warga Batu mampu melakukan ini. Saya berharap warga Batu juga harus bijak menanggapi hal apapun yang berkaitan dengan berita negatif,” harap Buher
Ia juga menegaskan bahwa Polri harus menindak tegas kepada pembuat dan penyebaran berita hoaks. Hal itu sebagai bentuk upaya mengantisipasi dampak negatif dari berita tersebut. Apalagi jika berita itu mengandung ujaran kebencian dan SARA.
Ditambahkan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Arif Budi Prasetyo bahwa ada cara untuk menangkal adanya berita hoaks. Antara lain, dengan mencermati situs, literasi media, dan cover both side. “Kita juga bisa melakukan pencermatan melalui keaslian foto dan captionnya,” ujar Arif.(nas)

Tags: