Polres Nganjuk Gelar Simulasi Antisipasi Teror-Cegah Radikalisme

simu=Aksi penanggulangan terorisme dilakukan oleh Polres Nganjuk dengan melakukan simulasi dan menggandeng institusi lintas sektoral.(ristika/bhirawa)

Nganjuk Bhirawa
Minibus warna putih mengalami kecelakaan tunggal di tikungan Jl Bengawan Solo Kelurahan Ringinanom Kecamatan Nganjuk, hari ini Kamis (27/7) sekitar pukul 11.15 WIB. Kejadian ini oleh warga dilaporkan ke Polres Nganjuk dan petugas langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Petugas yang tiba di lokasi kejadian segera memberi pertolongan, namun ketika membuka pintu mobil, seseorang tak dikenal dari kursi kemudi langsung menyerang petugas dengan senjata tajam. Akibatnya, anggota Polres Nganjuk roboh dengan luka tusukan. Melihat anggota Polisi terluka parah, anggota Polisi lainnya berusaha melumpuhkan pelaku penyerangan. Ternyata, di dalam mobil itu ada 2 orang lagi yang juga langsung menyerang petugas sehingga sempat terjadi perkelahian.
Ternyata, para penumpang mobil yang mengalami kecelakaan adalah anggota jaringan teroris yang akan melakukan aksi teror di wilayah Kabupaten Nganjuk. Mengetahui hal itu, Polres Nganjuk siap siaga dengan menerjunkan “Lasbond Macan”, yakni satu peleton reserse mobil anti bandit yang kemudian berhasil membekuk seluruh pelaku teror. “Simulasi ini merupakan bentu kesiapan jajaran Polres Nganjuk untuk mengantisipasi aksi teroris di wilayah Kabupaten Nganjuk,” kata AKBP Joko Sadono Kapolres Nganjuk.
Selain itu dikatakan Kapolres Joko Sadono, Polres Nganjuk juga menjalin kerjasama dengan Kementrian Agama dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk dalam upaya mencegah dan menangkal penyebaran faham radikal dan anti Pancasila melalui jalur pendidikan. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman.
Dalam penandatangani nota kesepahaman tersebut, Polres Nganjuk, Kemenag dan Dinas Pendidikan sekaligus melakukan sosialisasi tentang paham radikalisme agar tidak masuk ke lingkungan sekolah dan menjadikan anak didik sebagai objek dari kegiatan radikal.
Program anti radikalisme ini akan terus dilakukan ke seluruh sekolah di Kabupaten Nganjuk. “Nota kesepahaman lintas sektoral, sangat perlu dilaksanakan untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme ke lingkungan sekolah.  Secara bersama antara Polisi dan institusi yang menangani pendidikan melakukan pencegahan dini sebelum paham radikalisme masuk dan menjangkit ke generasi penerus bangsa kita,” pungkas Kapolres Joko Sadono. [ris]

Tags: