Posyandu Terintegrasi Wakili Jatim di Ajang Nasional

Ketua TP PKK Kota Mojokerto Siti Amsiah Mas’ud Yunus (kiri) memeriksa papan nama di sekitar Posyandu, Senin (17/4). [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Model Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terintegrasi dilakukan Pemkot Mojokerto, menjadi wakil Jatim di ajang tingkat Nasional. Posyandu yang digagas Pemkot Mojokerto ini dinilai sukses menggabungkan penanganan ibu hamil (Bumil), melahirkan pasca melahirkan serta penangan bayi hingga berusia 1.000 hari.
”Sekarang dilakukan pemantauan sebelum tim dari Pemprov Jatim melakukan pembinaan besok pagi (hari ini, red),” terang Siti Amsiah Mas’ud Yunus, Ketua TP PKK Kota Mojokerto ketika meninjau persiapan Posyandu, Senin (17/4) kemarin.
Posyandu di Jl Merapi, Kel Wates Kota Mojokerto menjadi tempat penilaian. Ketua TP PKK kemarin didampingi Kepala Bappeko Harlistyati, Kepala Dinas Kesehatan Christiana Indah Wahyu, Kepala DLH Amin Wachid, serta Camat Magersari dan Lurah Wates.
”Selain fisik Posyandu, kita juga sudah menyiapkan berbagai program unggulan, itu semua yang akan kita paparkan dihadapan tim pembina dari Jatim sebelum dinilai tim juri Nasional,” ujar wanita yang juga isteri Wali Kota Mojokerto ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu memaparkan, ajang lomba ini berlebel Posyandu terintegrasi Nasional. Materi yang menjadi aspek penilaian yakni  bina balita KB, hingga PAUD.
”Hasil yang kita harapkan yakni terciptanya SDM yang berkualitas, yakni sejak Balita dalam kandungan  hingga 1.000 hari usia atau nol hingga tiga tahun,” terang Indah Wahyu.
Indah menambahkan, dengan Posyandu terintegrasi masyarakat akhirnya bisa memahami pentingnya kualitas bayi pada usia 1.000 hari dan sejak kehamilan. ”Tidak hanya sekedar  ditimbang berat badannya saja,  tapi juga kualitas inteligensinya hingga sosialiasi antar balita juga perlu dibangun,” tambah Indah Wahyu.
Di Posyandu yang akan dinilai itu, salah satu program unggulannya yakni pada konsumsi yang dimakan. ”Bahkan di Posyandu ini ada yang menarik, yakni hasil dari penjualan sampah lewat bank sampah, 10% nya didonasikan ke Posyandu untuk tambahan gizi Balita,” pungkasnya. [kar]

Tags: