PPMG Minta Freeport Pekerjakan 60 Persen Masyarakat Sekitar

Demo di depan gedung DPRD Gresik

Gresik, Bhirawa.
Ratusan warga Manyar tergabung Pekerja Proyek Manyar Gresik (PPMG), demo ngeluruk kantor DPRD. Sebab sulit bekerja di perusahaan kawasan Java Integrited Industrial and Port (JIIPE).

Proyek smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), menuntut kesempatan kerja bagi warga lokal sebesar 60 persen. Sebelum diterima DPRD, di depan pintu gerbang massa sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian. Mereka memaksa untuk ke halaman kantor, dan di cegah oleh aparat kepolisian.

Kordinator aksi PPMG Abdul mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa menuntut kesempatan kerja bagi warga lokal Gresik. Di gelar sejak pukul 06.00 WIB, dengan sasaran unjuk rasa Proyek Smelter PT Freeport Indonesia, di kawasan JIIPE Manyar Gresik, PT CHiyoda Internasional Indonesia dan Kantor DPRD Gresik.

“Pembangunan telah merusak lingkungan, ekosistem rusak kami berhak mendapatkan pekerjaan. Sebagai ganti lahan tambak menjadi industri, sebab tidak ada industri kami makmur, bisa panen bandeng dua kali setahun,” ujar Entis Sutisna dalam orasinya.

Sesepuh warga Khumaidi Maun mengatakan, untuk Chiyoda, kontraktor smelter mempekerjakan 12 ribu tenaga kerja. Diantara 12 ribu pekerja proyek smelter terbesar dengan nilai investasi sekitar USD 1,63 miliar atau setara Rp25 triliun pekerja luar Gresik. Naker lokal Gresik ada sekitar 3.475 orang, atau sekitar 30 persen.

“Menariknya, untuk pekerja lokal ring I di proyek smelter hanya 1.099 orang. Sedangkan, dalam peraturan daerah (Perda) 7/2022 tentang penyelenggaraan ketenagakerjaan, setiap industri yang berinvestasi di Gresik. Mensyaratkan 60 persen naker lokal dan 1 persen mempekerjakan disabilitas, sekarang rekrutmen naker proyek smelter itu jauh dari yang ada di perda,” ungkapnya.

Ketua DPRD Gresik Moch Abdul Qodir mengatakan, sangat menyayangkan pelaksana proyek smelter mengabaikan perda 7/2022, tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan itu. Perlu di tindak lanjuti yang terkait, sebagai penegak perda.

Perwakilan Chiyoda Internasional Indonesia Tri Andi Suprihartono menyatakan, smelter adalah pekerja high risk. Dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Juga sudah merekrut masyarakat Gresik, telah merekrut tenaga kerja dari ring I sebanyak 1.264 orang. Dalam perjalanan ratusan meninggalkan proyek karena tidak kuat. Sebanyak 345 orang meninggalkan proyek, dan sampai sekarang tersisa 919 orang. [kim.dre]

Tags: