Prabowo Cenderung Naik, Jokowi Turun

30-indoJakarta, Bhirawa
Lembaga survei Indo Barometer mengatakan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bisa memenangi Pilpres 2014 dengan catatan tren kenaikan elektabilitasnya terus berlanjut.
“Prabowo-Hatta bisa menang jika tren kenaikan suara mereka berlanjut, dan di sisi lain tren penurunan suara Joko Widodo-Jusuf Kalla juga terus berlanjut,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Minggu (29/6) kemarin.
Dia mengatakan berdasarkan hasil  urvey yang dilakukan pihaknya 16-22 Juni 2014 dan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia, diketahui bahwa elektabilitas Jokowi-JK 46 persen masih unggul  urvey ing Prabowo-Hatta 42,6 persen. Sedangkan pemilih masih belum menentukan pilihannya atau merahasiakan pilihannya sebanyak 11,3 persen. Namun secara umum perolehan suara Jokowi-JK itu dinilai menurun dibandingkan rangkaian  urvey-survei sebelumnya, sedangkan perolehan suara Prabowo-Hatta terus meningkat.
Qodari menyatakan jika kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta berlanjut, maka pasangan itu bisa unggul cukup telak dari Jokowi-JK dengan perolehan suara 53 persen banding 47 persen pada Pilpres 9 Juli 2014.
Sebaliknya, kata Qodari, peluang pasangan Jokowi-JK untuk menang juga terbuka, jika pasangan itu bisa mempertahankan keunggulan elektabilitasnya dan 11,3 persen suara pemilih yang belum memutuskan pilihan terbagi secara proporsional kepada kedua kubu.
“Kalau Jokowi-JK dapat mempertahankan keunggulan suara, dan suara pemilih belum memutuskan pilihannya terbagi proporsional, maka Jokowi-JK bisa unggul dengan perolehan suara 52 persen banding 48 persen,” ujarnya.
Pemilih Hanura Tidak Solid
Lembaga survei Indo Barometer mengatakan pemilih yang berasal dari basis Partai Hanura, selaku partai yang mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), tidak solid memberikan suaranya sesuai pilihan partai.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya 16-22 Juni 2014 dan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Tanah Air, diketahui bahwa pemilih dari Hanura justru lebih banyak yang memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
“Sebanyak 50 persen pemilih Hanura memilih Prabowo-Hatta, sedangkan 42,9 persennya memilih Jokowi-JK, dan sisanya sebanyak 7,2 persen belum memutuskan atau merahasiakan pilihannya,” ujar M Qodari lagi.
Qodari mengatakan dari lima partai koalisi pendukung Jokowi-JK yakni PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI, hanya pemilih PDIP dan Nasdem yang benar-benar terlihat solid mengarahkan dukungan bagi Jokowi-JK dengan total dukungan diatas 60 persen. Sedangkan pemilih dari basis PKB, dan PKPI cenderung datar dengan pemberian dukungan dibawah 60 persen saja.
Sementara itu di kubu Prabowo-Hatta pemilih dari koalisi partainya (Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, PAN, PPP, PBB) hanya pemilih dari Golkar, Demokrat, PPP yang jumlahnya dibawah 60 persen, sedangkan yang dari partai lain rata-rata diatas 70 persen.
“Pemilih dari Golkar ini ‘pekerjaan rumah’ bagi koalisi Prabowo-Hatta,” ujar Qodari.  [ant.ira]

Keterangan Foto : Direktur Eksekutif Indo Barometer M.Qodari (kanan) memaparkan hasil survei Indo Barometer bersama Timses Prabowo-Hatta, Marzuki Ali (kiri) dan Timses Jokowi-JK Anies Baswedan di Jakarta, Minggu (29/6) kemarin.

Rate this article!
Tags: