Program RTLH Lamongan Berjalan Maksimal

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf

Lamongan, Bhirawa
Program bedah rumah yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bekerja sama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) 2015, berlokasi di wilayah Kecamatan Sugio. Semua berjalan dengan baik dan maksimal. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lamongan, Drs Aris Wibawa MM, Minggu (17/1) kepada Bhirawa.
Aris juga menngatakan,Program ini diharapkan warga yang kondisi rumahnya memang tidak layak huni dapat menikmati hunian yang layak dan bisa hidup wajar. “Kita berharap seleksi atau pemilihan warga atau Kepala Keluarga (KK) yang akan mendapatkan program tersebut benar-benar memang masyarakat yang memang layak menerima,” ujarnya.
Terkait bantuan bedah rumah ini kata Aris, pihak BAPPEDA Lamongan sudah melakukan musyawarah terlebih dahulu kepada calon penerima termasuk menentukan nilai bantuan yang akan diterimanya. “Kita sudah rapatkan langsung dengan penerima, Kepala Desa dan juga fasilitator dan tidak ada masalah di wilayah Kecamatan Sugio,” ujarnya seraya menjelaskan pihaknya membangun dengan memaksimalkan kualitas.tentunya bahan yang digunakan harus mengacu pada panduan yang sudah ditentukan tim teknis dan fasilitator.
Menurut keterangan yang diterima Bhirawa, setidaknya ada 7 Desa di Wilayah Sugio yang mendapat alokasi bantuan bedah rumah dari Kementerian perumahan rakyat ini, dengan nilai sekitar Rp 9,1 Miliar untuk 732 Kepala Keluarga (KK). “Kita mengajukan sebanyak 750 Rumah yang di bedah, tetapi yang direalisasi sebanyak 732, Alhamdulillah mudah-mudahan tahun ini Lamongan diperhatikan lagi,” ujarnya.
Aris juga mengungkapkan, Karena dinilai sukses melaksanakan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada tahun yang sama, Lamongan diberi tambahan sebanyak 85 rumah yang ditempatkan di wilayah Solokuro dengan total nilainya sebesar Rp 900 Juta. “Alhamdulillah program bedah rumah bisa berjalan dengan baik dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lamongan,” ujarnya. Ia berharap tahun ini Lamongan mendapatkan program serupa lagi.
Selain itu, untuk program selanjutnya Aris juga minta masyarakat bisa mengawasi siapa yang nanti berhak menerima atau tidak. “Jika menurut mereka tidak layak menerima program. Karena menurutnya yang lebih mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya adalah masyarakat di lingkungan itu sendiri,” ujarnya.
Sementara,Suhadi, salah satu warga di Desa Karang Sambigalih Kecamatan Sugio Lamongan kepada wartawan mengaku melalui Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini sangat membantu dan menyejahterakan masyarakat. “Sebagai warga kami tak lupa mengucapkan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya pada Pemerintah,yang telah membantu mengatasi kesulitan masyarakat selama ini, sehingga warga yang dulu tidurnya kedinginan kini lebih terasa hangat, sebab rumahnya telah dibedah dan menjadi rumah berdinding tembok,” ujarnya.
Data sebagian yang diperoleh wartawan, Desa Karang Sambigalih, Kecamatan Sugio,Lamongan jumlah penerima program bedah rumah sebanyak 108 warga yang tersebar di 4 dusun yakni dusun Sambiroto 33 rumah, 5 orang penerima masing-masing tiap rumah 10 juta, 28 rumah masing-masing Rp 15 Juta.
Sedangkan di dusun Karangasem ada 30 rumah dengan rincian 8 rumah senilai 10 Juta tiap rumah, 22 Rumah msing-masing 15 Juta. Untuk dusun Bandung ada 15 rumah warga yang mendapatkan bantuan bedah rumah yang rinciannya 9 rumah tiap rumah 10 juta dan 6 rumah masing-masing 15 juta, dan satu lagi yakni dusun Nggalehrejo yang warganya menerima bantuan sebanyak 29 rumah, dengan rincian 2 rumah masing-masing10 juta, 26 Rumah masing-masing 15 Juta.
Dengan Perusahaan
Sementara itu, naiknya anggaran pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di wilayah Kabupaten Pasuruan tahun ini sampai Rp 7 miliar dinilai tak cukup oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. Karena itu adik kandung Wagub Jatim ini menegaskan akan menggandeng perusahaan-perusahaan di wilayahnya.
“Tak cukup kalau hanya Pemkab Pasuruan lantaran penanganannya agar maksimal. Makanya, ke depan kami akan menggandeng perusahaaan yang ada di Pasuruan,” ujar Irsyad Yusuf, Minggu (17/1).
Sekadar diketahui, sebanyak 1.100 RTLH di wilayah Kabupaten Pasuruan akan dipugar mulai tahun ini. Pemugaran ribuan RTLH yang mencapai Rp11 miliar diambil dari APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2016. Sedangkan total RTLH secara keseluruhan mencapai 8.000 rumah.
“Intinya menggandeng pihak swasta melalui CSR-nya untuk bisa terlibat dalam penanganan RTLH. Dengan dukungann itu harapannya agar program ini berjalan secara maksimal,” pungkas Irsyad Yusuf. [mb9,hil]

Tags: