Prokes Jadi Pegangan Utama Saat Penanggulangan Bencana di Tulungagung

Bupati Maryoto Birowo bersama Kapolres dan Dandim 0807 Tulungagung melihat personel Basarta yang memperagakan cara pelontaran tali dari senapan pelontar saat apel bersama gelar pasukan siaga bencana, Senin (9/11).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengingatkan pada relawan kebencanaan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes), termasuk dalam penanganan dan penanggulangan bencana.

“Penerapan prokes menjadi pegangan utama,” ujarnya usai acara apel bersama gelar pasukan dan perlengkapan siaga darurat penanggulangan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Tulungagung di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Senin (9/11).

Menurut dia, disaat pandemi Covid-19 masih berlangsung dalam penanganan dan penanggulangan bencana masih juga harus menerapkan prokes dengan ketat. “Tetap, semua harus pakai masker. Itu wajib,” tandasnya.

Bupati Maryoto Birowo selanjutnya menyebut di Kabupaten Tulungagung berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir, tanah longsor dan puting beliung. Karenanya, perlu adanya kesiapsiagaan semua unsur untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana tersebut.

“BMKG Juanda Surabaya memberikan informasi kalau saat ini di Jawa Timur sudah memasuki musim hujan dan diperkirakan puncak musim hujan pada bulan Januari hingga Februari 2021 mendatang,” bebernya.

Ada beberapa daerah atau kecamatan di Kabupaten Tulungagung yang rawan terjadi bencana saat musim penghujan. Utamanya di daerah pegunungan dan aliran sungai.

Bupati Maryoto Birowo menyatakan hanya di daerah yang berada di tengah wilayah Kabupaten Tulungagung yang cenderung aman dari bencana. Sedang lainnya rawan, seperti di Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Besuki, Bandung, Kalidawir, Pucanglaban dan Rejotangan.

“Tapi kami berharap tidak sampai terjadi bencana. Kalau pun kemudian terjadi, tiga pilar kami Pemkab Tulungagung, Polri dan TNI sudah menyiapkan pasukan utuk kesiapsiagaan bencana,” paparnya.

Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, menandaskan Polres Tulungagung dalam mengantisipasi dan penanggulangan bencana sudah pula menyiapkan pasukan on call. “Kekuatan pasukan ini lebih kurang satu peleton,” ucapnya.

Sedang soal pembangunan posko bencana, AKBP Eva Guna Pandia belum bisa memastikannya. Ia menyatakan masih akan dibahas dalam rapat Forkpimda.

“Kita masih menunggu. Lihat situsai juga,” paparnya sembari membenarkan jika tahun lalu dibuat dua posko bencana di Kecamatan Bandung dan Kecamatan Pagerwojo. (wed)

Tags: