Promosi Cerdas Memacu Investasi di Jatim

(Catatan Urgensi Marketing  Research and Investment Intelligence)

Oleh
Dr Andromeda Qomariah, MM
Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi Penanaman Modal  – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu  (DPM-PTSP) Provinsi Jawa Timur

Investasi mempunyai peran yang strategis bagi peningkatan ekonomi daerah. Hal ini dikarenakan investasi berfungsi sebagai akselerator untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sedangkan konsumsi hanya berperan hanya sebagai pendorong pertumbuhan ekonmi. Walaupun saat ini peranan konsumsi masih dominan, namun apabila pemerintah ingin mendorong lebih cepat pertumbuhan ekonomi maka mempertahankan konsumsi rumah tangga tidaklah cukup. Oleh karena itu, sangatlah tepat apabila saat ini pemerintah memfokuskan kebijakan pada investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Keseriusan pemerintah terkait dengan investasi dibuktikan dengan komitmen pemerintah terhadap investasi yang dijabarkan dalam 14 paket kebijakan ekonomi. Bentuk aksi yang dilakukan pemerintah untuk  percepatan peningkatan investasi telah dilakukan  melalui berbagai terobosan yang antara lain  menyediakan layanan 3 jam untuk delapan jenis perizinan. Selain itu juga adanya regulasi percepatan jalur hijau untuk importasi mesin atau peralatan bagi investor yang masuk tahap konstruksi dan mengurangi waktu bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time).
Untuk mendukung kebijakan investasi tersebut, juga perlu dilakukan perubahan desain dan strategi promosi investasi yang lebih proaktif dan tidak lagi konvensional. Hal ini dikarenakan promosi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh penjual untuk mempengaruhi sikap dan perilaku pembeli (dalam hal ini investor) agar terjadi pertukaran kegiatan ekonomi barang dan jasa . Oleh karena itu, promosi harus dilakukan secara cerdas.
Promosi cerdas adalah promosi yang dilakukan secara efektif, tepat sasaran dengan biaya yang sesuai dengan hasil. Promosi yang cerdas harus didukung dengan komunikasi yang cerdas, yaitu komunikasi yang efektif yang terbentuk apabila persepsi penjual selaku komunikator sama dengan persepsi pembeli atau investor.
Promosi bukan hanya sekedar menjual atau menawarkan potensi tetapi juga menawarkan peluang bisnis yang akan menghasilkan laba. Dengan demikian, promosi menjadi lebih promotif. Promosi yang promotif adalah promosi yang dilakukan berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan investor.  Oleh karena itu, promosi harus didukung dengan informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang didalamnya mengandung unsur valid, akurat, up to date dan lengkap. Adanya dukungan informasi yang berkualitas ini akan mendorong minat calon investor untuk berinvestasi sesuai dengan bidang yang diminati serta akan mengurangi ketidakpastian dan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Sebagaimana disampaikan oleh pakar pemasaran, Hermawan Kertajaya dalam konsep pemasaran, promosi merupakan bagian dari taktik yang disebut dengan pemasaran bauran (marketing mix) yang terdiri dari elemen-elemen produk, harga, tempat dan promosi atau dikenal dengan 4 (empat) P yaitu Product, price, place, and promotion. Dengan demikian, keberhasilan promosi sangat dipengaruhi oleh produk yang ditawarkan, apakah informasi berasal dari data yang akurat dan valid yang didukung dengan strategi promosi yang dijalankan. Untuk memperoleh informasi data yang akurat dan valid maka kegiatan promosi perlu didahului dengan marketing research dan didukung dengan strategi yang jitu yaitu investment intelligence.
Marketing Research
Maksud kegiatan Marketing research dalam kegiatan ini adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari identifikasi potensi, peluang, minat dan masalah investasi, sampai dengan mengolah dan menganalisa yang selanjutnya digunakan untuk menyusun prospectus business, pra Feasibility Study (FS) atau Feasibility Study (FS) pada sektor perdagangan, industry, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, energi, pariwisata, infrastruktur dan sektor lainnya.
Prospectus business, pra FS atau FS ini selanjutnya akan menjadi dokumen business yang ditawarkan atau di jual dalam kegiatan promosi investasi pada Negara-negara lokus. Dengan demikian, bidang business yang ditawarkan sesuai dengan potensi, keunggulan, dan minat dari Negara tempat promosi investasi dilakukan. Misalnya untuk investasi Kanada yang berpeluang dan berpotensi untuk di tawarkan oleh Jawa Timur adalah sektor pertanian (jagung, tembakau, kedelai, buah-buahan, sayur mayur), pengembangan dan management pengelolaan hutan, industry makanan olahan, kimia dan farmasi, galangan kapal, refinery, sparepart automotive, dan teknologi pertanian dan informasi.
Penawaran investasi di bidang teknologi pertanian, informasi, sparepart automotive Kanada di Jawa Timur merupakan peluang yang bagus karena Kanada merupakan salah satu Negara yang mempunyai keunggulan teknogi dan inovasi yang tinggi, produksi kendaraan bermotor yang terbesar di dunia. Lebih lanjut kegiatan marketing research ini dilakukan bukan saja untuk Negara-negara (pasar) baru seperti Rusia, tetapi juga Negara-negara yang saat ini masuk dalam sepuluh besar realisasi investasi di Jawa Timur seperti Singapore, China, Jepang, Netherland, Korea Selatan, Jerman, dan  Inggris.
Potensi investasi Singapura saat ini antara lain adalah pariwisata, infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi. Demikian juga untuk potensi investasi Jepang, China, Netherland, Korea Selatan, Jerman dan Inggris akan dapat dipetakan dengan jelas. Kegiatan market research hendaknya dilakukan secara berkelanjutan karena perkembangan potensi unggulan investasi cenderung dinamis.
Investment Intelligence
Merupakan suatu sebuah strategi yang dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan strategi dan regulasi daerah atau Negara competitor. Dengan diperolehnya data atau informasi terkait dengan strategi dan regulasi yang menunjang kemudahan berinvestasi dari competitor akan menjadi bahan rumusan dalam melakukan inovasi pelayanan public.
Berdasarkan investment intelligence yang dilakukan atas regulasi dan strategi investasi yang dilakukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat antara lain adalah sebagai berikut:
Pertama, Upah Jawa Tengah tertinggi di Semarang Rp2.125.000,- dan terendah di Banjar Negara Rp 1.370.000,- sementara di Jawa Timur upah tertinggi berada di Surabaya sebesar Rp3.296.212,- dan terendah di Magetan, Trenggalek, Pacitan, dan Ponorogo Rp 1.388.847. Unggul dalam infrastruktur dan lokasi geografi serta ketersediaan jumlah tenaga kerja
Kedua,  Jawa Tengah belum menerapkan upah minimum sektoral sedangkan Jawa Timur sudah menerapkan Upah minimum sektoral antara 5%-9% sehingga lebih tinggi       Dalam hal infrastrukur, Jabar banyak berinisitif untuk mengajukan ruas jalan tol baru. Tol tersebut akan mendorong kawasan industri maupun kawasan ekonomi baru.
Ketiga, diwilayah provinsi Jateng ada 8 kawasan industry (KI) , namun baru 4 yang beroperasi yaitu KI Kendal (PMA), 3 lainnya PMDN yaitu KI Bukit Semarang Baru, KI Tugu Wijaya Kusuma, dan KI Candi. Jawa Timur hanya 3 Kawasan Industri. Swasta berperan lebih besar (KADIN, HIPMI, Assosiasi Dan BI) daripada  DPM-PTSP.
Keempat, Di Jawa Tengah terdapat regionalisasi industri. Saat ini sedang menyusun Blue Book, Green Book, dan Brown Book untuk ”menjual” 279 potensi wisata di jabar. Selain itu, juga sedang disusun prospektus sebagai pendukungnya.
Kelima, Memberi jaminan investasi melalui pakta integritas dalam pengurusan izin dari pemohon izin
Keenam, Memiliki strategi dengan bentuk piramida terbalik dengan target waktu dan capaian yang jelas melalui 4 tahapan yaitu Audit sistem dan pengembangan infrastruktur kelembagaan, kemitraan strategis (pentahelix), akselerasi perenca-naan dan kinerja investasi, dan akselerasi pelimpahan kewena-ngan yang selanjutnya akan dikembangkan model e-service dan simulasi sistem layanan dan migrasi e-service dan service excellent.
Ketujuh, saat ini sedang dipersiapkan prioritas sektor dan region investasi. Prioritas region didorong melalui pengembangan infrastruktur, sedangkan dalam hal sektor mendorong skala prioritas di bidang pangan dan pariwisata.
Lantaran itu, dalam upaya peningkatan pelayanan publik dibidang investasi perlu dikembangkan upaya-upaya strategis di Jawa Timur antara lain melalui:
Pertama, Pengaktifan kembali dewan konseling investasi yang berperan sebagai ujung tombak penyelesaian permasalahan dilapangan, sehingga permasalahan yang dihadapi  investor  dapat segera tertangani utamanya terkait dengan koordinasi antar instansi terkait. Kedua,    Tersedianya dokumen investasi yang spesifik yang sesuai dengan arah pembangunan dan visi-misi pemerintah provinsi Jawa Timur. Ketiga, Melakukan re-design terhadap pakta integritas yang pernah diberlakukan yang lebih difokuskan pada komitmen untuk meningkatkan pelayanan (DPM-PTSP) dan komitmen untuk mempercepat Ijin Prinsip dan realisasi investasi (Investor) sehingga masing-masing mempunyai tanggungjawab yang adil. Keempat, menyusun regionalisasi investasi sektoral.

                                                                                                             ————- *** —————

Tags: