PT Petrokimia Gresik Gunakan Metode Pemupukan Berimbang

Manager Humas PT PG, Muhammad Ihwan F

(Atasi Kelangkaan Pupuk)
Gresik, Bhirawa
Jelang musim tanam Oktober 2017 hingga Maret 2018, PT Petrokimia Gresik (PT PG) menjamin ketersediaan stok pupuk bersubsidi. Juga gencar melakukan sosialisasi penggunaan pupuk berimbang, dengan rincian perbandingan 5:3:2 untuk per satu hektar sawah.
Menurut Manager Humas PT PG, Muhammad Ihwan F, dalam setiap musim tanam tiba PT PG sudah berupaya maksimal, kebutuhan pupuk yang dibutuhkan petani tercukupi. Pengawasan akan lebih ditingkatkan, juga sosialisasi pada petani konsep pemupukan yang sesuai.
Aturan yang telah di tetapkan pemupukan adalah komposisinya  5:3:2, itu adalah 500 kilo organik, 300 kilo NPK, dan 200 kilo urea. Pemupukan berimbang itu juga dilakukan melalui demplot, atau demonstration plot. Hasilnya panen yang di dapat bagus sesuai dengan target, juga untuk menjaga kesuburan tanah tetap terjaga.
”Ini sekarang terus disosialisasikan, sebab masih banyak petani yang berlebihan menggunakan pupuk. Karena persepsi petani kalau tanamannya tidak hijau, berarti kurang baik. Model yang digunakan petani ini oleh PG secara sedikit demi sedikit akan dihilangan melalui sosialisasi pemupukan yang baik dan benar,” ujarnya.
Dalam menghadapi musim tanam ini, PT PG menjamin ketersediaan stok pupuk bersubsidi aman. Berdasarkan data per 31 Oktober 2017 dari alokasi sebesar 1.389.868 ton. Perusahaannya telah menyalurkan pupuk sebesar 1.547.505 ton, atau naik 111% dari alokasi pemerintah.
Pupuk bersubsidi dari PG dari lini I hingga IV, atau ke kios mencapai 1.006.578 ton naik enam kali lipat dari stok ketentuan Kementrian Pertanian. Khusus Jatim sudah didiatribusikan sebanyak  271.572 ton.
Adanya kabar kelangkaan pupuk bersubsidi, sebenarnya tidak ada kalau DPR setuju sesuai dengan usulan pupuk bersubsidi sebesar 13,18 juta ton, yang disetujui 9,55 juta ton. Dan PT PG menindak tegas terhadap distributor yang terbukti menyalahi ketentuan sesuai aturan. Sudah ada contohnya, di Jawa Barat tahun lalu ada enam hingga enam distributor terpaksa diputus karena melanggar aturan.
Ditambahkan Ihwan, supaya petani bisa dapat pupuk bersubsidi. Harus tergabung dengan gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) karena penyaluran pupuk bersubsidi berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup), yang penyusunannya pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Juga berharap pada petani tidak mengunakan pupuk secara berlebihan hingga 600 kuintal lebih, sebab terlalu banyak tanah juga menjadi keras dan pupuk jadi kurang. [kim]

Tags: