Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa.
PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) terus berupaya meningkatkan aturan tata muat barang ekspor kepada pengguna jasa Internasional. Atas barang ekspor yang akan masuk kawasan PT TPS harus sudah dapat terdeteksi berat total barang yang akan diekspor ke negara tujuan.
Menurut Humas PT TPS, Soleh, Jumat (17/6) lalu, maka terhitung pada 1 Juli 2016 mendatang, Menejemen PT TPS secara resmi memberlakukan Safety Of Life At Sea (SOLAS) regulation. SOLAS merupakan peraturan keselamatan transportasi laut berstandar internasional.
‘’Setiap kontainer yang masuk ke TPS khususnya muatan ekspor wajib ditimbang, dan berat total diketahui dan otomatis terkonek. Kontainer tak akan bisa masuk, jika tidak memenuhi aturan,’’ terangnya..
Soleh juga menjalaskan, Untuk mewujudkan SOLAS Regulation ini, PT TPS menyiapkan alat timbang yang terkoneksi. Sehingga Kontainer yang masuk ke TPS sudah terferifikasi secara total. Tujuanya untuk meningkatkan keselamatan transportasi di laut karena resiko melalui laut sangat tinggi.
Program SOLAS Regulasi sudah disoasialisasikan sejak Bulan April lalu dengan pihak stakeholder khususnya pihak pelayaran di lingkungan pelabuhan. Sosialisasi itu kemudian pada Bulan Juni telah diuji coba kepada semua truking bermuatan konteiner yang masuk TPS, dan diberlakukan untuk megimplementasi SOLAS, maka diharapkan pada 1 Juli 2016 mendatang sudah diberlakukan secara efektif di TPS Surabaya.
‘’Melalui pertemuan dengan Media, kami menghimbau agar bisa menginformasikan kepada pengguna jasa, agar bisa memenuhi sesuai aturan dengan SOLAS. Untuk mendukung ketentuan IMO dan SOLAS, PT TPS menyediakan fasilitas jembatan timbang, guna untuk memastikan berat kargo yang dimuat diatas kapal sesuai dengan berat sesungguhnya,’’ jelas Soleh.
Tindak lanjut dari International Maritime Organization (IMO) serta SOLAS MSC 94 yang membuat ketentuan baru terhadap berat fisik muatan Petikemas, akibat seringnya terjadi kelebihan berat fisik muatan petikemas. [ma]
