PTPN XI Berencana Terbitkan MTN Rp300 M

Direktur Utama PTPN XI, Dolly Pulungan ketika memberikan kwteeangan pers soal PTPN xlSurabaya,Bhirawa.
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI mengaku siap menerbitkan surat utang jangka menengah atau Medium Term Note (MTN) sebesar Rp 300 miliar di bulan depan, atau Juli 2016. Kebijakan ini dilakukan sebagai langkah awal agar target penerbitan obligasi jangka panjang di tahun 2018 bisa terwujud.
“Ini adalah step awal sebelum kita melangkah untuk mencari pendanaan melalui penerbitan obligasi tahun 2018 sebesar Rp 1 triliun. Pencarian dana melalui MTN ini untuk penguatan modal kerja, ekspansi bisnis, maupun perbaikan kualitas tebu,” kata Direktur Utama PTPN XI, Dolly Pulungan kepada wartawan di Surabaya, Kamis (30/6) kemarin.
Ia mengatakan, pencarian dana melalui MTN itu nantinya untuk meningkatkan produksi gula hingga tahun 2018. Karena Menteri BUMN, Rini Soemarno telah menargetkan produksi gula nasional di tahun 2018 mencapai sebesar 3,2 juta ton per tahun. Sementara realisasinya saat ini, produksi gula seluruh PG di Indonesia, baik yang berada di naungan PTPN XI, PTPN X, PTPN VII dan RNI hanya sekitar 1,2 juta hingga 1,4 juta ton per tahun akibat anomali cuaca.
Untuk itu, sisanya sebesar 1,8 juta ton akan dikejar dengan cara perbaikan, baik dari sisi PG maupun perluasan lahan dari anggaran yang akan didapatkan melalui MTN tersebut.
“Kami melakukan tender investasi di PG Jatiroto dan Asembagus untuk dilakukan refitalisasi. Harapannya, dengan adanya perbaikan di beberapa PG tersebut, produksi gula PTPN XI di tahun 2018 akan mencapai 748.000 ton. Kami mempersilahkan PNM untuk melakukan investasi dalam rangka peningkatan produksi,” ujar Pulungan.
Sementara untuk perluasan lahan, PTPN XI berancana membeli lahan seluas 30.000 hektar di berbagai wilayah. Karena untuk mencapai produksi sebesar 3 juta ton lebih, butuh perluasan lahan sekitar 50.000 hektar lahan tebu.
Terkait penerbitan obligasi jangka panjang sebesar Rp 1 triliun di tahun 2018, Pulungan mengaku sudah mempersiapkannya dengan seksama. Bahkan saat ini hanya tinggal menunggu rekomendasi dari Menteri BUMN. “Sudah siap semuanya, tinggal menunggu persetujuan dari Ibu Menteri,” tegasnya.
Pulungan mengaku, menerbitan obligasi tersebut memang akan menjadi andalan PTPN XI dalam mencari pendanaan karena  lebih menguntungkan. Selain suku bunga lebih rendah, jangka waktu jatuh tempo juga lebih panjang, sehingga biayanya juga relatif lebih murah.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini rating (peringkat) PTPN XI masih triple B dan diharapkan dua tahun ke depan sudah bisa single A. Kebetulan kondisi keuangan PTPN XI cukup positif dengan net profit di tahun 2015 mencapai Rp186 miliar dan tahun ini ditargetkan mencapai Rp 200 miliar. “Semakin bagus keuangan kita, juga semakin bagus rating kita di pemeringakatan nasional,” katanya
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dewan Pembina Asosiasi Peani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Pusat, Arum Sabil mengatakan bahwa petani akan terus mendukung peningkatan produksi gula nasional. Bahkan dengan membaiknya harga gula yang terbentuk saat ini, minat petani untuk menanam tebu menjadi lebih besar.
“Secara otomatis, kalau harga tinggi, walaupun dalam kondisi iklim basah, petani tetap bersemangat untuk mengembangkan tanaman tebu. Tidak hanya di lahan pribadi, petani juga mengembangkannya dengan cara sewa lahan. Kalau dulu hanya PG yang berani sewa lahan, sekarang petani juga berani menyewa. Apalagi saat ini PTPN XI juga telah mempersiapkan baik sarana maupun prasarana untuk tanam tebu, seperti pendanaan,” kata Arum.
Direktur SDM dan Umum PTPN XI, M Cholidi membenarkan tentang hal tersebut.  Bahwa saat ini managemen PTPN XI telah menetapkan skema pembiayaan bagi petani yang ingin menggarap lahan tebu. Skema pendanaan itu diantaranya berupa kredit untuk sewa lahan, yang diperkirakan mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per hektar dan biaya pemeliharaan kebun sebesar Rp 15 juta per hektar. Selain itu, juga ada kresit untuk biaya garap dan sewa traktor.
“Sudah ada skema pembiayaannya, untuk biaya garap, sewa ataupun traktor. Intinya, kami berupaya membantu petani demi peningkatan produksi gula nasional,” pungkasnya. [ma]

Tags: