Puluhan Desa di Kabupaten Malang Blank Spot, Tak Ada Jaringan Internet

Ricky Meinardhy

Kab Malang, Bhirawa
Kabupaten Malang memiliki 378 desa dan 12 kelurahan yang tersebar di 33 kecamatan. Dari jumlah itu, ternyata belum kesemuanya terjangkau jaringan 5G atau generasi kelima dari teknologi seluler nirkabel, yang menawarkan kecepatan unggah dan unduh yang lebih tinggi, koneksi yang lebih konsisten, dan peningkatan kapasitas dibandingkan jaringan sebelumnya.

Pada saat ini juga perusahaan telekominikasi telah mengembangkan jaringan 6G atau generasi keenam. Namun, keterjangkauan jaringan internet di Kabupaten Malang mengalami kesulitan. Karena masih banyak wilayah blank spot atau tempat-tempat yang tidak memiliki sinyal, akibat dari tiadanya menara telekomunikasi dan saluran udara tegangan tinggi (sutet), sehingga menyulitkan penggunaan gawai untuk berkomunikasi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Malang, Ricky Meinardhy mengatakan, dari hasil inventarisir terdapat 100 desa yang masih blank spot, namun mungkin untuk saat ini tidak sampai, yakni sebanyak 80 desa.

Sedangkan desa-desa tersebut berada di wilayah Malang Selatan, karena daerah di wilayah itu kontur daerahnya merupakan pegunungan, bukit, lembah, dan pantai, yang menjadi salah satu faktor tidak semua titik terjangkau internet.

Menurut dia, jika ada lembah dan disana menggunakan jaringan nirkabel, maka sudah pasti tidak bisa terjangkau, karena jaringan nirkabel itu menggunakan gelombang. Sementara, desa di Kabupaten Malang sudah terkoniksi internet, baik itu menggunakan nirkabel maupun menggunakan Fiber Optik (FO).

“Tapi masih ada beberpa desa yang masih blank spot. Sehingga Diskominfo Kabupaten Malang sudah mengajukan pendirian 20 titik Base Transceiver Station (BTS) ke Kementrian Kominfo, yang nantinya akan ditempatkan di titik-titik strategis,” paparnya.

Ricky mengatakan, di tahun 2024, BTS yang sudah diajukan ke Kementerian Kominfo pada tahun 2023, dengan harapan bisa terialisasi pada tahun ini. Sedangkan BTS tersebut akan kita tempatkan di wilayah Malang Selatan dan di wilayah Kecamatan Poncokusumo.

Dirinya beralasan, kenapa ada BTS yang di tempatkan di wilayah Kecamatan Poncokusumo?. Karena di area wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih ada yang belum terdapat jaringan internet. Sehingga yang menjadi tantangan kami ke provider, yakni mereka akan menghitung seberapa banyak yang menggunakan akses jaringan internet.

“Contohnya, saya menggunakan jaringan Telkomsel, ternyata masyarakat di sekitar TNBTS maupun pengunjung menggunakan jaringan Indosat. Oleh karena itu, dirinya mau menawarkan pada provider, yang ini menjadi tantangan untuk mengetahui pengguna provider,” tuturnya. [cyn.iib]

Tags: