Puluhan Kontraktor Lokal Ikuti Pelatihan E-bidding dan TKDN

Bojonegoro,Bhirawa
Puluhan kontraktor lokal Bojonegoro mengikuti pelatihan tentang lelang elektronik (e-bidding) dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), di sebuah hotel Di Bojonegoro, Jawa Timur, pada Selasa (20/3)
Pelatihan yang diselenggarakan Operator Minyak dan Gas Bumi Lapangan Banyu Urip ini, menghadirkan pembicara dari Departemen Pengadaan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
“Ini adalah pelatihan yang ke-13 kalinya kami laksanakan sejak 2014,” ungkap Perwakilan EMCL, Ichwan Arifin.
Dia menuturkan, pelatihan ini merupakan bentuk komitmen EMCL dalam meningkatkan kapasitas kontraktor lokal, khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Melalui pelatihan ini, kata dia, diharapkan kontraktor lokal memiliki kemampuan bersaing dengan kontraktor-kontraktor yang sudah maju.
“Pelatihan ini bukan untuk memberi pekerjaan, tapi kami mengajak para pengusaha lokal untuk maju bersama dan menyukseskan proyek negara di Lapangan Banyu Urip demi kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Melalui pelatihan ini, kata Ichwan, diharapkan keterlibatan kontraktor lokal semakin meningkat sesuai prosedur. “Kemampuan dan pengetahuan tentang prosedur dan tata cara itu penting, karena semua proses pengadaan harus sesuai aturan,” imbuhnya.
Ichwan juga menyampaikan bahwa sejauh ini EMCL sudah melibatkan kontraktor lokal sesuai Peraturan Daerah No. 23 Tahun 2011 Tentang Kandungan Lokal. Setidaknya 91 perusahaan dari Kabupaten Bojonegoro telah menjadi mitra EMCL selama masa operasi ini. “SKK Migas sebagai pengatur industri hulu migas, mengatur agar semua kontraktor terdaftar dalam Centralized Integrated Vendor Database (CIVD,” jelasnya.
Aturan tersebut, kata Ichwan, dibuat Pemerintah untuk memudahkan bagi semua pihak. Dengan sistem online ini pula, semua kegiatan bisa berlangsung transparan. “Semua Kontraktor Kontrak Kerjasama seperti EMCL dan Pertamina bisa mengakses data kontraktor di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Melalui berbagai pelatihan, EMCL berupaya agar perusahaan-perusahaan lokal bisa menguasai aspek-aspek administrasi tersebut. Sehingga setiap peluang pekerjaan bisa tangkap dengan baik. “Dalam website CIVD juga ada pengumuman lelang, siapapun bisa ikut selama memenuhi syarat dan ketentuan yang ada di sana,” katanya.
Ichwan juga menegaskan bahwa kontraktor dari luar Bojonegoro yang secara kompetitif memenangkan tender, diwajibkan untuk mempekerjakan warga lokal. Tentunya sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan itu sendiri. “Kita berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait, Pemerintah Kecamatan, dan Kepala Desa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ini,” jelas dia.
Ichwan mencontohkan, pekerjaan pemeliharaan (maintenance) dari sepuluh kontraktor besar. Total pekerjanya mencapai 839 orang, dan 90 persennya merupakan warga lokal. “Jumlah tersebut termasuk pekerja skill, semi-skill, dan non-skill,” katanya.
Pelibatan lokal sudah menjadi komitemn EMCL dalam menjalankan operasinya. “Kami berharap, kolaborasi dan sinergi ini semata-mata untuk kesuksesan proyek negara dan pada akhirnya demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ichwan.
Sementara itu, Assisten 2 Bidang Perekonomian Setyo Yuliono berpesan agar kontraktor lokal memiliki jiwa untuk maju, mau belajar, dan bisa bersaing secara sehat. Mantan Camat Gayam ini menilai, sudah banyak kontraktor lokal yang sudah maju, namun tidak sedikit yang tumbang.
“Biasanya persoalan administrasi, tidak disiplin komunikasi, dan bahkan ada yang karena kirang integritas,” ucapnya.
Setyo memotivasi para peserta agar mengikuti kegiatan pelatihan secara serius. Menurutnya, momen ini menjadi penting untuk peserta, karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan para pemateri yang merupakan orang internal EMCL sendiri.
“Biasanya suka nyari-nyari kan? Sekarang ketemu. Nah, dijaga dan dirawatlah komunikasi dan relasi ini,” pesan Setyo kepada peserta.
Pelatihan kali ini diisi oleh Shinta Paulina dan Reza dari bagian Procurement EMCL. Shinya menjelaskan mengenai tata cara pengisian dokumen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Shinta juga mengajari masing-masing peserta yang membawa laptop dan terhubung secara online. Sedangkan Reza mengajari peserta bagaimana mengikuti lelang secara online.
“Semua bisa mudah dengan cara ini, dari jarak jauh Anda bisa ikut lelang,” imbuh Setyo Yuliono sembari menjelaskan bahwa sistem ini ditujukan semata-mata untuk memudahkan kontraktor dalam mengakses informasi serta mengikuti lelang. [bas]

Tags: