Puluhan Pedagang Penyetan Kota Madiun Diajak Studi Banding ke Kertosono

Wali Kota Madiun, Maidi mengajak langsung para pedagang pecel lele dan penyetan perwakilan 27 lapak UMKM kelurahan untuk studi banding ke Kertosono, seperti dalam foto, Rabu (1/6). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Keberadaan Lapak UMKM di Kota Madiun terus dioptimalkan. Wali Kota Madiun Maidi mengajak langsung para pedagang pecel lele dan penyetan perwakilan 27 lapak UMKM kelurahan untuk studi tiru ke Kertosono, Rabu (1/6). Puluhan pedagang pecel lele itu diminta belajar ke salah satu rumah makan khusus pecel lele di sana. Kawasan Perak, Kertosono memang dikenal dengan kuliner pecel lelenya.

”Mereka kita ajak makan penyet di tempat lain biar bisa membandingkan. Artinya, jangan puas dengan masakan sendiri dulu. Di sini sudah terkenal ramai karena mungkin masakannya sesuai dengan lidah konsumen,” kata Wali Kota.

Pecel lele memang menjadi salah satu menu andalan di sejumlah Lapak UMKM Kelurahan. Bisa menjadi daya tarik tersendiri. Karenanya, pecel lele dan penyetan di Lapak UMKM juga harus dioptimalkan. Wali Kota menambahkan selera setiap pembeli memang berbeda. Tetapi kalau selalu ramai dikunjungi, berarti makanan yang disajikan hampir bisa memenuhi selera kebanyakan pembeli.

Wali Kota berharap para pedagang bisa belajar bagaimana menciptakan formula seperti itu. ”Pedagang mungkin bilang kalau masakannya enak. Tetapi lidah pedagang dan pembeli kan beda. Pedagang ini melayani pembeli, ya harus tahu apa yang diingkan pembeli. Jangan berdasar selera sendiri,” terangnya.

Wali Kota berencana melombakan masakan para pedagang yang mengikuti pembinaan tersebut ke depan. Mereka akan diuji, masyarakat yang menjadi juri. Artinya, pedagang wajib menyajikan masakan yang sesuai dengan kebanyakan lidah masyarakat. ”Kalau dari sepuluh orang yang mencoba, tujuh di antaranya bilang enak. Berarti masakannya sesuai dengan selera pembeli. Dengan begitu peningkatan bisa cepat,” ungkapnya.

Sementara itu, Nur Habibah, pedagang Lapak Bumi Semendung Kelurahan Klegen mengaku senang dan gembira bisa turut dalam pembinaan. Apalagi, Wali Kota Madiun Maidi turut serta dalam rombongan dan turut memberikan saran masukan. Nur Habibah tak menampik selera setiap pembeli memang berbeda-beda. Karenanya, pembinaan tersebut penting dan perlu untuk dapat mengoptimalkan lapak.

”Prinsipnya bagaimana kita bisa mengikuti selera kebanyakan pembeli agar jualan kita selalu ramai. Terima kasih sekali kepada bapak Wali Kota, yang telah memfasilitasi pedagang kecil seperti kita untuk terus berkembang,” katanya.[dar.ca]

Tags: