Puluhan Santri Ponpes Salafiyah Kota Pasuruan Bebas Covid-19

Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf, Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo bersama jajaran Forkopimda saat melepas puluhan santriawati yang sembuh dari Covid-19 di Kota Pasuruan, Senin (5/7). [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Puluhan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah, di Kota Pasuruan dari kluster ziarah yang sebelumnya terpapar Covid 19, kini dinyatakan sembuh.
Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf menyatakan sebanyak 41 santriawati itu sebelumnya menjalani isolasi Covid-19 di Hotel Semeru Park.
“Dan alhamdulillah, hari ini ada kabar baik. Kami memulangkan 41 santriawati yang sebelumnya menjalani karangtina selama 14 hari,” ujar Gus Ipul, Senin (5/7).
Sekadar diketahui, puluhan santriwati ini terpapar Covid-19 dari salah satu temannya yang mengikuti ziarah Wali Lima, dua minggu lalu. Usai salah seorang santriwati dinyatakan positif, petugas kesehatan dari Puskesmas setempat langsung melakukan tracing dan testing pada seluruh kontak erat. Dan hasilnya, sebanyak 41 santriwati dinyatakan positif Covid-19.
Sebelum dipindah ke Hotel Semeru Park, para santri terlebih dulu menjalani karantina di Shelter Kecamatan Bugul Kidul selama 12 hari. Barulah, salah satu hotel berkenan untuk dijadikan rumah isolasi pada Sabtu (3/7) lalu, maka seluruhnya langsung dipindah.
Menurut Gus Ipul, selama menjalani karantina, para santri diberi makan tiga kali sehari, multivitamin, obat, probiotik dan pengawasan dari dokter.
“Apabila bisa terdeteksi dan ditangani dengan cepat, tentu penanggulangan bisa juga dengan cepat. Makanya, kami berterimakasih pada Pengasuh Pesantren Salafiyah yang juga terbuka dan mendukung penuh upaya kami melakukan tracking di pesantren,” ujar Gus Ipul.
Meski sudah dinyatakan negative Covid 19, Gus Ipul meminta seluruh santri untuk tidak langsung berinteraksi dengan masyarakat atau santri lainnya di pondok. ”Saya minta santriwati ini untuk menjalani isolasi mandiri selama tiga. Pastikan semuanya sehat, jaga badan dan terapkan Protokol Kesehatan selama beraktifitas,” urai Gus Ipul.
Tentu saja, pulangnya santri Salafiyah inni membuat Pemkot Pasuruan berhasil memangkas klaster ziarah Wali Lima dengan tuntas. Semuanya, baik warga dua RT di kelurahan Trajeng maupun santri Salafiyah yang tertular sudah sembuh semuanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul yang didampingi Kapolres Pasuruan Kota, Komandan Kodim 0819 Pasuruan, serta wakil wali kota juga menyampaikan perkembangan kasus Corona di Kota Pasuruan. Berdasarkan data, sepanjang mewabahnya Covid 19, hingga saat ini total sudah ada 2.061 warga Kota Pasuruan yang terpapar Corona.
“Kasus aktif Covid 19 di Kota Pasuruan saat ini sebanyak 253 orang. Untuk hari ini saja ada penambahan 30 orang,” kata Gus Ipul.
Sedangkan Bed Occupancy Ratio (BOR) di RSUD dr R Soedarsono mencapai 89% dengan rincian kapasitas ICU dari lima kamar, hanya menyisakan satu tempat tidur yang kosong. Kemudian ruang isolasi dari 77 tempat tidur yang kosong hanya delapan tempat tidur.
“Total ASN yang positif 45 orang, Nakes RS 21 orang, Nakes Puskesmas 20 orang dan Nakes rumah karantina sembilan orang,” jelas Gus. [hil]

Tags: