Puting Beliung Terjang Sidoarjo Tak Ada Korban Jiwa

Dwijo Prawiro. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sidoarjo, pada Bulan Pebruari 2019 ini sudah tercatat ada enam kali kejadian bencana angin puting beliung yang melanda sejumlah wilayah Kab Sidoarjo.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ir Dwijo Prawiro,
selama tahun 2018 lalu, bencana alam berupa terjangan angin puting beliung ini di Kab Sidoarjo terjadi sampai sebelas kali kejadian. Dan enam kali kejadian sampai Bulan Pebruari 2019 ini, diantaranya terjadi pada wilayah Kec Sedati, Kec Buduran, Kec Wonoayu, Kec Tulangan, Kec Candi dan Kec Tanggulangin.
”Alhamdulilah, selama mengalami musibah bencana angin puting beliung ini, tidak sampai memakan korban jiwa, hanya kerugian materi saja, kerugian materi masih bisa diganti, tapi kalau korban jiwa tidak bisa,” komentar Dwijo, Kamis (14/2) kemarin, usai menerima kunjungan tamu dari DPRD Kab Badung, Bali, di Setda Sidoarjo, yang melakukan studi banding ke Kab Sidoarjo terkait penanganan bencana alam di Kab Sidoarjo.
Kejadian bencana angin puting beliung yang baru, kata Dwijo, terjadi pada Rabu (13/2) kemarin, pukul 15.30 WIB, di Desa Durung Banjar, Kec Candi, menimpa 25 rumah. Dan di Kec Tanggulangin terjadi di Desa Randegan menimpa 59 rumah serta di Desa Ganggangpanjang menimpa 53 rumah.
Sebelum bencana ini terjadi, kata Dwijo, diawali dengan turunnya hujan mulai skala sedang sampai lebat. Selain atap rumah yang banyak jadi korban, juga banyak pohon tumbang dan aliran listrik disana terputus.
”Namun tak sampai ada korban jiwa, hanya korban material saja berupa atap rumah warga yang rusak. Pihak BPBD Sidoarjo, telah memberikan bantuan terpal untuk bantuan sementara,” tutur Dwijo.
Untuk masalah bencana angin puting beliun ini, Dwijo menjelaskan, sebenarnya BPBD Sidoarjo sudah menjalin kerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), untuk merancang MoU penerapan aplikasi yang bisa mendeteksi adanya bahaya angin puting beliung di wilayah Kab Sidoarjo.
Namun, menurut Dwijo, pelaksanaannya kini masih dalam proses penguatan MoU nya. Dengan penerapan aplikasi ini diharapkan bisa sebagai warning atau tanda – tanda akan terjadinya angin puting beliung. Sehingga warga sekitar ada jeda waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dirasa penting sebelum terjadinya bencana ini. [kus]

Tags: